Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengelola Sampah Pun Bisa Jadi Wahana Rekreasi

Kompas.com - 25/06/2013, 18:29 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Taman Kyai Langgeng sebagai satu-satunya taman kota di Kota Magelang, Jawa Tengah semakin berbenah diri. Apalagi setelah tahun ini memperoleh penghargaan sebagai taman kota terbaik dalam program Adipura 2013, manajemen Taman Kyai Langgeng semakin terpacu untuk menyediakan wahana rekreasi yang menghibur sekaligus mendidik bagi masyarakat.

“Dalam waktu dekat kami akan membuat wahana edukasi pengelolaan sampah organik di kawasan Taman Kyai Langgeng ini,” jelas Edy Susanto, Direktur PT Taman Kyai Langgeng, Edy Susanto, di Magelang, Selasa (25/6/2013).

Menurut Edy, ide wahana tersebut bermula dari banyaknya sampah yang dihasilkan dari pengunjung Taman Kyai Langgeng yang datang setiap hari. Edy menyebutkan, hampir setiap hari petugas kebersihan mengumpulkan sampah hingga dua mobil bak terbuka jenis Colt. “Perkiraan kami wahana ini membutuhkan lahan dengan luas sekitar 1.000 meter persegi. Biayanya sekitar Rp 60 juta,” sebut Edy.

Edy melanjutkan, lahan Taman Kyai Langgeng yang mencapai 28 hektar itu, masih tersisa cukup banyak apabila hanya sebagian diperuntukkan bagi pengembangan sentra organik. Oleh karena itu, pihaknya sebagai BUMD, saat ini tengah berupaya untuk mendapatkan persetujuan dari DPRD setempat.

“Kami juga juga akan menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat peduli lingkungan hidup di Kota Magelang,” imbuh Edy.

LSM tersebut, lanjut Edy, secara khusus akan mengolah sampah-sampah dalam penampungan untuk dijadikan pupuk organik cair dan kompos. Selanjutnya, pada lahan sentra organik itu, juga digunakan sebagai kawasan tanaman dan sayuran organik.

Tidak hanya itu, untuk lebih menyempurnakan Taman Kyai Langgeng sebagai kawasan ramah lingkungan, seluruh lampu yang selama ini masih memanfaatkan kabel listrik, selanjutnya juga diganti dengan photo cell. “Kami berharap, dalam APBD Perubahan pada Juli mendatang rencana ini bisa diajukan supaya tahun ini bisa segera dikerjakan," harap Edy.

Rencana manajemen Taman Kyai Langgeng tersebut disambut baik oleh pengunjung yang memadati tempat wisata pada musim liburan kali ini. Ernia (20), salah seorang pengunjung mengaku setuju jika memang akan dibangun wahana pengelolaan sampah organik itu.

Menurut Ernia, Taman Kyai Langgeng selain sebagai sarana hiburan bisa juga menjadi saran belajar masyarakat yang berkunjung. “Setuju kalau memang akan ada wahana itu. Biar pengunjung tidak bosan. Memang harus ada inovasi. Apalagi ini wahana pengelolaan sampah, jadi bisa mengurangi sampah,” ujar mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com