Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2013, 08:04 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Mungkin masih jarang yang mengetahui kalau saat ini sajian kuliner di Kolaka, Sulawesi Tenggara sudah mulai beraneka ragam. Selain kuliner asli suku Mekongga (suku asli Kolaka) berupa sinonggi, kini banyak pilhan lain tidak kalah menariknya. Contohnya Itik Rekko. Makanan yang diolah dengan berbagai macam rempah-rempah khas Indonesia dan memiliki bahan baku dasar yang tidak biasa ini, seakan membuat makanan berkuah tersebut memiliki kelas yang tinggi.

Itik Rekko merupakan potongan kecil daging itik yang telah dimasak bersama berbagai macam rempah seperti lada hitam dan berbagai bumbu lainnya. Rasanya yang lebih dominan oleh rasa pedas seakan menjadi daya tarik yang kuat bagi para penikmatnya.

Saking populernya, menu Itik Rekko yang hanya ada di satu rumah makan pinggir jalan di kawasan Balandete, Kolaka ini selalu menjadi incaran penikmat kuliner di akhir pekan.

Menurut Ibu Harti, pemilik warung tersebut, bahwa menu yang ada warung kecil miliknya itu sebelumnya tidak populer. Sebab makanan itu hanyalah masakan rumahan yang biasa disajikan bersama keluarganya di kampung halaman. Tapi setelah berjalan beberapa saat, menu itu sudah mulai dicari oleh para pelanggannya.

“Dagingnya dimasak hingga empuk dan kemudian bumbu yang berupa racikan khusus dimasukkan lalu direbus kembali. Memang pedasnya luar biasa tapi rasanya nikmat. Ini sebenarnya makanan rumahan yang biasa saya masak di kampung. Tapi Alhamdulillah banyak yang senang, apalagi bahan dasarnya kan daging itik. Di Kolaka itu jarang daging itik dijual, yang ada hanya daging ayam,” paparnya.

Terlebih lagi kuah dari Itik Rekko ini sedikit kental dan lebih nikmat lagi ketika diberi tetesan jeruk nipis yang telah disiapkan. Paduan rasa pedas dan kelembutan daging itik serasa menjajal makanan di restoran mahal. Padahal menu spesial yang menjadi incaran penikmat kuliner di Kolaka ini, hanya tersedia di warung kecil ukuran 4 x 5 meter dan terletak di pinggir jalan protokoler Kolaka.

“Memang kalau mau menikmati makanan yang seharga Rp 20.000 per porsi ini biasanya dengan nasi putih dan semangkuk sup. Biasanya pelanggan meminta sup yang panas sehinga betul-betul pas rasanya. Saya biasanya buka di pagi hari sekitar jam 9 dan tutup jelang magrib.  Alhamdulillah sudah mulai banyak penikmatnya,” kata ibu dengan dua orang anak ini.

Munculnya menu Itik Rekko di Kolaka sebagai salah satu pilihan kuliner semakin menambah pilihan kuliner di kota penghasil kakao ini. Bahkan saking banyaknya menu yang muncul di setiap rumah makan, DPRD setempat akan mencoba membuat rancangan perda khusus kuliner di Kolaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Rekomendasi untuk anda

    Terkini Lainnya

    Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

    Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

    Travel Update
    AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

    AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

    Travel Update
    Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

    Februari 2024, Wahana Demon Slayer Hadir Lagi di Universal Studios Japan

    Travel Update
    Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

    Tempat Baru untuk Ajukan Visa Inggris di Jakarta, Bisa ke Hotel Ini

    Hotel Story
    Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

    Harga Tiket dan Jam Buka Rumah Hantu Lawang Sukmo dan Zombieverse Solo

    Jalan Jalan
    7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

    7 Tempat Wisata untuk Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta

    Jalan Jalan
    Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

    Langkah THE 1O1 Hotels & Resorts Semakin Serius Jadi Green Hotel

    Hotel Story
    Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

    Turis Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Aceh pada Oktober 2023

    Travel Update
    Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

    Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

    Travel Update
    Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

    Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

    Jalan Jalan
    Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

    Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

    Travel Update
    Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

    Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

    Travel Update
    Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

    Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

    Travel Update
    Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

    Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

    Travel Update
    Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

    Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com