Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aborigin Berkisah dan Berpesan Lewat Batu Cadas

Kompas.com - 17/08/2013, 09:32 WIB

Di Nourlangie Rock, sebuah formasi luar di Arnhem Land Escarpment, terlihat retakan yang dibuat para leluhur Dreamtime dalam bentuk walabi batu bertelinga pendek. Retakan dan walabi batu sering terlihat saat fajar dan petang hari.

Di Anbangbang Gallery, kami melihat lukisan manusia petir, leluhur Dreamtime. Manusia petir diyakini masih mengatur badai petir dahsyat yang terjadi di setiap musim hujan.

Lukisan lain menggambarkan hubungan dengan ”orang kulit putih pertama” di kawasan ini, yang diduga para pemburu banteng awal tahun 1880-an. Satu orang menaruh tangannya di saku celana, yang lain berkacak pinggang dan ”sedang memerintah orang Aborigin”.

Kedatangan orang Eropa digambarkan dengan kapal layar dua tiang dengan rantai jangkar dan sampan di belakangnya. Pengaruh Eropa dan perubahan gaya hidup orang Aborigin membuat sebagian tradisi seni cadas diganti dengan melukis pada kulit kayu, kertas, dan kanvas.

Seni cadas Kakadu terbaru dilukis pada tahun 1986. Karya fenomenal terakhir dibuat Najombolmi pada tahun 1960-an, Nanguluwu, yang melukis figur roh Dreamtime Mimi yang melempar tombak.

Menurut mitos Dreamtime, roh Mimi merupakan leluhur pertama yang melukis di batu, yang lain belajar dan menirunya. ”Terkadang roh leluhur memasuki dinding batu sebagai lukisan yang membuatnya menjadi tempat keramat,” papar Anne Korry, pemandu kami.

Seni dan budaya Aborigin telah menarik perhatian dunia dengan ikonografi kuno dan filsafat universal. Lukisan Aborigin menceritakan kisah yang mewakili sebuah lagu dan tari tertentu.

Harmoni dengan alam dan kelangsungan hidup tanpa kerusakan jadi isu penting dalam seni dan budaya Aborigin. Mewakili salah satu peradaban tertua, seni Aborigin tak memiliki bahasa tertulis. ”Maka, bergantung pada bercerita melalui lukisan, lagu, dan tarian,” kata Bill Zammit, pemandu tur lainnya.

Kehidupan Aborigin

Lukisan-lukisan Aborigin mengungkapkan hubungan dengan orang, tanah, dan lingkungan sekitarnya. Melalui seni, orang Aborigin mampu memperkenalkan dan mengekspresikan budaya mereka kepada dunia. Seni menjadi bagian penting dari budaya Aborigin, dan setiap bagian yang dihasilkan memiliki kisah untuk diceritakan. Melalui lukisan Dreamtime adalah cara mereka menjelaskan kehidupan dan bagaimana dunia mereka menjadi ada.

Keberadaan orang Aborigin tradisional, gaya hidup, dan budaya mereka terkait erat dengan nilai-nilai dan keyakinan serta ikatan mereka dengan makhluk hidup dan aspek lanskap di sekitarnya. Dreamtime menceritakan kisah perjalanan dan eksploitasi dari para leluhur, pencipta, dan bagaimana membentuk alam termasuk pohon, batu, sungai, gunung dan bintang, hewan dan tumbuhan, serta roh mereka mendiami fitur dunia alami saat ini.

Dreamtime memahami bagaimana cara hidup nenek moyang mereka ribuan tahun lalu, apa yang diburu, ritual mereka, dan bagaimana membela diri dari musuh. Seni menjadi salah satu metode cara berkomunikasi orang Aborigin dan mempertahankan kesatuan. Mereka percaya, ketika mengambil karakteristik dari leluhur melalui tarian, lagu, dan seni, serta menjaga situs suci, roh leluhur terlahir kembali. (ADI SUCIPTO KISSWARA)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com