Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eloknya Palangkaraya dari Bukit Tangkiling

Kompas.com - 22/08/2013, 12:20 WIB

Berdodi menambahkan, di balik keindahan Tangkiling terdapat legenda menarik. Konon, pada zaman dulu hidup seorang anak bernama Tangkiling. Suatu hari, anak kecil itu merengek-rengek kepada ibunya karena kelaparan. Lama kelamaan, sang ibu tak tahan dan naik pitam.

Ia memukul kepala Tangkiling sehingga anak itu berteriak-teriak. Tak kuasa menahan sakit, Tangkiling menangis dan berlari. Ia baru berhenti saat sampai di pelabuhan dan bertemu saudagar kaya yang menaruh kasihan. Nasib baik membuat saudagar itu mengajak Tangkiling berkelana dengan kapalnya.

Keberuntungan Tangkiling berlanjut hingga ia menjadi anak angkat saudagar. Tangkiling pun memiliki kapal sendiri. Saat Tangkiling dewasa, kapal besarnya berlabuh di suatu daerah. Ia berjumpa dengan perempuan bernama Bawi Kuwu dan mereka jatuh hati.

Tangkiling pun mengajak menikah yang diiyakan Bawi Kuwu. Suatu waktu, Tangkiling dan Bawi Kuwu sedang berduaan. Namun, betapa terkejutnya Bawi Kuwu saat menemukan bekas luka di kepala Tangkiling. Setelah menyimak kisah masa kecil pemuda itu, sadarlah Bawi Kuwu bahwa Tangkiling adalah anaknya.

Dewa-dewa menjadi murka dan mengirimkan kutukan kepada Tangkiling. Ia berubah menjadi batu. Nasib sama menimpa bahtera Tangkiling yang kini menjadi Batu Banama. Batu itu kini bisa dilihat di Bukit Tangkiling. Kisah mengenai asal-usul Bukit Tangkiling mirip dengan Sangkuriang di Jawa Barat.

Wisatawan dari Pontianak, Kalimantan Barat, Rudy Soeratno (30), kagum akan pemandangan dari puncak Bukit Tangkiling. Namun, masih terdapat kekurangan, yakni tidak ada bangunan untuk berteduh. Saat cuaca panas, wisatawan hanya bisa berlindung di balik batu besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com