Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nagari Elok di Tepian Singkarak

Kompas.com - 01/09/2013, 09:05 WIB

Seperti warga Minang lainnya, warga Sumpur banyak yang merantau. Beberapa di antara mereka jarang sekali pulang kampung dan menengok rumah gadang kaumnya. ”Paling mereka menitipkan perawatan rumah gadang ke keluarga atau tetangga, tapi orang yang merawat pun merantau pula,” kata Hendri.

Tidak ingin rumah-rumah gadang tua runtuh satu per satu, Ikatan Keluarga Sumpur (Ikes) yang tinggal di rantau dan masyarakat Sumpur menggelar Forum Kampuang Minang Nagari Sumpur pada pertengahan Juli lalu di Jorong Nagari, Sumpur. Mereka duduk bersama para datuk, ninik mamak, Bupati Tanah Datar M Shadiq Pasadigoe, dan sejumlah ahli seperti Yori Antar, arsitek yang berhasil merestorasi Desa Adat Wae Rebo di Flores, NTT; Catrini Pratihari, Direktur Eksekutif Badan Pelestari Pusaka Indonesia; Eko Alvares Z dari Pusat Studi Konservasi Arsitektur Universitas Bung Hatta; Nurmatias, Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya; dan Fitra Arda Sambas, Kepala Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Dalam pertemuan itu, mereka sepakat untuk merestorasi rumah gadang. Restorasi dilaksanakan langsung oleh masyarakat setempat. Dengan cara itu, mereka akan membongkar lagi pengetahuan membangun rumah gadang seperti yang diturunkan para tetuanya. ”Pendekatannya harus partisipatif, tidak boleh berdasarkan proyek,” saran Yori yang mendapatkan penghargaan dari UNESCO karena membantu menyelamatkan Desa Adat Wae Rebo.

Selepas Lebaran, masyarakat Sumpur, para datuk, ninik mamak, IKES, dan para ahli masih menggodok rencana restorasi itu. Mereka berharap, jika restorasi rumah gadang dan desa adat berhasil, Nagari Sumpur tak akan ditelantarkan penghuninya lagi.

”Keindahannya terlalu sulit untuk dilupakan,” kata Dommy, laki-laki Jakarta yang menikah dengan gadis Sumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com