Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Promosikan Festival Layang-layang

Kompas.com - 18/09/2013, 18:28 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya mempromosikan Festival Layang-layang 2013 berskala nasional dengan aneka bentuk, motif dan warna, yang akan digelar di kawasan Taman Ria Kenjeran, Surabaya, Sabtu (21/9/2013) siang.

Kepala Bidang Rekreasi Hiburan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, Fauzie M Yos, Rabu (18/9/2013), mengatakan ada puluhan pemain layang-layang dari berbagai kota di Indonesia akan berkumpul untuk memeriahkan Festival Layang-layang 2013.

"Mereka akan beradu ketrampilan untuk menjadi yang terbaik dalam festival berskala nasional ini," katanya.

Menurut Fauzie, acara tahunan yang sudah digelar untuk ke-16 kalinya ini terselenggara berkat kerja sama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya dengan pihak Perlabaya (Persatuan layang-layang Surabaya). Pesertanya adalah masyarakat umum, baik pelajar, mahasiswa, serta perkumpulan layang-layang yang ada di Indonesia.

Pemilihan kawasan Taman Ria atau Kenpark sebagai lokasi langganan penyelenggaraan festival layang-layang karena memenuhi syarat untuk menerbangkan layang-layang. Selain tidak ada kabel-kabel serta pohon-pohon berketinggian tiga meter, faktor angin yang cukup kencang juga menjadi pertimbangan utama dipilihnya Kenpark dari pada tempat-tempat lainnya di Surabaya.

Fauzie mengatakan bahwa pihaknya konsisten menggelar Festival Layang-layang dari tahun ke tahun sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang ada di masyarakat. Lebih dari itu, Festival Layang-layang ini juga berfungsi sebagai sarana untuk mengenalkan potensi pariwisata Kota Pahlawan kepada orang luar Surabaya.

"Ujung-ujungnya, kalau festival layang-layang ini laku dijual, tentunya akan mendatangkan income. Kita bisa mendapatkan tambahan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari pajak hotel maupun restoran yang akan menjadi destinasi para pemain layang-layang selama berada di Surabaya," katanya.

Tujuan digelarnya Festival Layang-layang ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Kota Surabaya. Bahkan setiap kali festival layang-layang digelar, kawasan Kenpark dipenuhi warga Kota Surabaya dan sekitarnya yang ingin melihat langsung bagaimana serunya festival ini. Beberapa orang tua mengajak anak-anaknya karena festival ini digelar pada akhir pekan, tepatnya Sabtu dan Minggu.

"Artinya, Festival Layang-layang ini bisa meningkatkan apresiasi masyarakat tentang budaya, khususnya layang-layang," katanya.

Untuk 2013, lanjut Fauzie, sedikitnya ada 30 grup layang-layang yang sudah memberikan konfirmasi untuk hadir di Kenpark sebagai peserta festival. Mereka berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, hingga Bali.

KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO Kemeriahan 'Jakarta International Kite Festival 2012' di Pantai Karnaval, Taman Impian Jaya Ancol , Jakarta Utara, Sabtu (30/6/2012).
Koordinator Perlabaya, Istianto Wicaksono Bagus Nugroho mengatakan, Festival Layang-layang 2013 berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu. Pada tahun lalu, hanya ada satu kategori yang dilombakan. Sementara untuk tahun ini ada tiga kategori yakni layang-layang kreasi dua dimensi, layang-layang kreasi tiga dimensi dan layang-layang rangkaian (train).

"Tidak hanya layang-layang hias, ada juga layang-layang untuk olahraga," ujar Bagus.

Bagus menambahkan, pihaknya sebenarnya sudah berupaya untuk mengajak serta pemain layang-layang dari luar negeri. Beberapa klub sudah memberikan respons di antaranya dari Malaysia. Tetapi, beberapa lainnya menyatakan tidak bisa hadir karena harus mengikuti agenda lain yang digelar hampir bersamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com