Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Keindahan NTT yang Belum Terjamah

Kompas.com - 27/09/2013, 10:59 WIB

Kelas dunia

Dengan kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki NTT, wajar jika Gubernur Frans Lebu Raya optimistis daerah yang dipimpinnya siap menjadi destinasi wisata kelas dunia.

"NTT siap menjadi destinasi wisata kelas dunia, kita punya komodo yang tidak ada di belahan dunia mana pun," kata Frans Lebu.

Frans mengatakan bahwa selain komodo, NTT mempunyai potensi besar danau tiga warna Kelimutu, komunitas adat, taman laut Maumere dan lain sebagainya. "Jadi kalau sudah ke NTT, jangan cepat-cepat pulang lihat dulu komodo karena cuma ada di NTT, tidak ada di negara lain," kata Frans.

Berbagai sarana dan prasarana telah dibangun di Labuan Bajo seperti bandara, hotel berbintang dan sebagainya.

Namun tiada artinya keindahan alam yang mempesona jika tidak dikelola dengan baik dan tidak bisa menarik minat wisatawan untuk datang. Begitu pula dengan sumberdaya manusianya, yang memegang peranan penting dalam perkembangan pariwisata.

Alam yang indah jika tidak dibarengi dengan warga yang ramah tamah juga tidak akan mengembangkan sektor pariwisata. Wisatawan tidak akan datang jika warga di suatu daerah tidak menyambut dengan tangan terbuka dan memberi pelayanan prima.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Wisatawan asing tiba di Bandara Frans Seda, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat (17/5/2013). Wisata alam, rohani dan sejarah menjadi andalan sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur.
Untuk masalah pelayanan, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga menjadi Duta Komodo meminta agar warga NTT meniru Bali. Bali menjadi tujuan wisata turis mancanegara karena selain menyajikan alam yang indah, adat istiadat yang terjaga juga keramahtamahan warganya membuat betah berlama-lama.

Sudah sewajarnya NTT yang memiliki 1.192 pulau, 432 pulau diantaranya sudah mempunyai nama dan sisanya sampai saat ini belum mempunyai nama, menjadi destinasi wisata selain Bali. Dengan alam yang mempesona dan kekayaan adat istiadatnya termasuk tenun ikat sebagai buah tangan yang khas, menjadi andalan untuk menjejakkan kaki di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com