Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teluk Kiluan yang Berkilau

Kompas.com - 23/11/2013, 10:42 WIB

Adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris) di perairan terbuka Teluk Kiluan yang mengubah wajah asli Kiluan Negeri. Kebiasaan satwa itu melompat-lompat di waktu tertentu menjadi daya tarik terkuat para pengunjung. Bahkan, jika beruntung, lumba-lumba menghampiri perahu.

Shanty (28) datang dari Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung, misalnya, mengaku datang ke Kiluan bersama sembilan rekannya, seperti Saipul (28) dan Ubaidillah Ansori (26). Pengusaha salon potong rambut itu mengendarai sepeda motor beramai-ramai,

Biaya yang ditanggung juga relatif murah, Rp 160.000 per orang karena semua biaya, termasuk makan dan penginapan, dibagi bersama. ”Puas banget walaupun jalannya sulit, tetapi begitu ketemu yang dituju, hilang semua penat, senang dan puas,” kata Shanty.

Jalan ke Kiluan memang sulit, berlubang-lubang dengan sudut elevasi curam, serta minim rambu. Dari pusat keramaian terakhir di Pasar Hanura di Kabupaten Pesawaran, masih terentang jarak sekitar 70 km. Sekitar 25 km terakhir, lubang-lubang jalan menghadang dan cenderung makin lebar serta dalam menjelang 13 kilometer terakhir.

”Tetapi, mungkin ada juga positifnya sehingga pengunjung yang datang benar-benar tersaring untuk tetap menjaga ekosistem,” kata Maimun.

Jalan sulit itu juga yang mesti ditempuh oleh Ayu (25). Pengunjung asal Jakarta itu datang bersama empat rekannya, Jumat (8/11/2013) malam. Mereka lalu bertemu dengan tujuh orang lainnya dari Tanjung Karang dan menaiki dua mobil menuju Teluk Kiluan.

”Aku ingin tahu aja karena, katanya, di Lampung banyak pantai bagus dan ternyata memang bagus,” kata Ayu.

Jika lumba-lumba itu tidak menampakkan diri, atau malu-malu dan mungkin takut karena terus diburu belasan perahu wisatawan yang bernafsu mengambil foto, pengunjung masih bisa ke laguna berupa kolam air asin yang terbentuk dari susunan unik batuan karang. Ada pula sejumlah pulau kecil, seperti Pulau Kiluan, Pulau Tutungkalik, Pulau Batu Panjang, dan Pulau Burung. (Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com