Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejar Paul McCartney hingga Osaka

Kompas.com - 01/12/2013, 11:42 WIB

Alternatif lain adalah naik subway Chuo Line, tapi harus dilanjutkan jalan kaki lebih jauh menuju Dome. Ongkos naik subway atau JR di Jepang sangat bervariasi, tergantung dari tujuan dan perusahaan keretanya. Ada juga paket harian yang murah, kombinasi antara subway, JR atau monorail. Tapi buat penduduk non Jepang seperti aku, pilihan ini cukup memusingkan. Kalau perspektifnya turis, rata-rata setiap perjalanan dari hotel (sekitar stasiun besar) ke tujuan dalam kota sekitar 250-450 yen. Kalau agak ke luar kota (misalnya dari Osaka ke Arima Onsen yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam), biayanya sekitar 900 yen sekali jalan.

Keharuan di Seputar Konser

Tiba-tiba mataku tertumbuk pada dua orang yang menempelkan telinganya ke dinding kaca pintu dome untuk coba mendengarkan suara band yang melakukan sound checking.  Kelihatannya mereka adalah fans berat The Beatles, terlihat dari aneka macam atribut pin, tas dan baju yang dikenakannya.  Lalu, salah satu yang memakai happi, blazer gaya Jepang yang juga dikenakan PMc ketika mendarat di bandara Kansai, mengusap matanya dan terlihat sangat terharu.  Aku tertawa dalam hati namun keharuan itu anehnya juga terasa menular dan membuat hangat perasaanku.

Langit menjelang senja. Masih satu jam lagi sebelum pintu-pintu dibuka. Mataku berkeliling. Mengapa penonton belum terlihat menyemut? Apakah karena ini bukan hari libur sehingga masih banyak orang yang bekerja di kantor meskipun mereka pasti sudah tak sabar untuk segera loncat ke subway dan berkumpul di sini?

Ternyata dugaan itu tak sepenuhnya benar. Di depan pintu utama, dimana berbaris sekitar 20 kios tenda yang menjual aneka jenis merchandise konser, ribuan orang ternyata berbaris rapi menunggu giliran dilayani.  Padahal, kalau dikurs ke rupiah, pernak pernik barang dagangan itu tidak ada yang murah, maklum, semua barang ORI alias original dan tidak ada yang kawe.

Buku program dengan cetakan 3D dan dilengkapi kacamata, dijual 3.000 yen atau sekitar Rp 360.000.  T-shirt berharga mulai dari 4.000 yen dan yang terbilang murah hanya lanyard, pin dan tas blacu, sekitar 2.000 yen. Hampir semua barang laris manis dan hanya tersisa yang mahal ketika konser sudah berakhir.  Dijual tanpa diskon, pula.

Akhirnya, tepat jam 5 sore waktu setempat, pintu-pintu dibuka dan penonton masuk dengan tertib, tanpa dorong-dorongan.  Semua tiket mencantumkan nomor tempat duduk, lengkap dengan nomor pintu masuk, sektor dan row-nya. Tiket untuk Mereka yang berhasil membeli tiket di Jepang lebih beruntung daripada yang membeli tiket online, nama pembeli akan tercantum.  Jadi, bisa menjadi kenang-kenangan seumur hidup bahwa kita pernah menjadi saksi hidup kehebatan seorang Beatle.

Kurang dari 2 jam, stadium berkapasitas 36.000 tempat duduk itu hampir penuh terisi.  Tapi anehnya, suasana sangat tertib, bersih, tidak berisik dan pesing seperti kalau kita menonton pertunjukan di Gelora Bung Karno, Senayan. Penjualan makanan dan minuman di dalam arena sangat terbatas dan beberapa panitia menawarkan buku program yang langsung saja habis dibeli oleh orang-orang yang malas mengantre.

Molor sedikit dari jadwal pertunjukan jam 7 malam, tanpa basa basi, berdirilah sang legenda di tengah panggung dan menggebrak dengan lagu "Eight Days a Week". Kontan penonton juga berdiri dan memberikan applaus meriah sambil bertepuk tangan. Suasana hangat langsung disambung dengan lagu kedua, "Save Us", yang merupakan lagu pertama dalam album NEW.

Setelah dua lagu ini barulah Paul mengucap salam kepada penonton dengan menggunakan bahasa Jepang.  "Maido, Osaka" (= Hi, Osaka), "Tadaima, Osaka" (= I'm home, Osaka).  Penonton makin riuh rendah.  Paul lalu melepas long coat-nya dan terlihatlah  kemeja putih lengan panjang dengan motif garis tebal di bagian depan dipadu dengan blue jeans.

Melihat Paul McCartney bernyanyi live di panggung seakan seperti mimpi yang jadi kenyataan dan mengasyikan.  Kata-kata yang diucapkan dan tingkah lakunya menyirati energi yang penuh rasa senang dan haru sekaligus. Melihat seorang penonton mengenakan T-Shirt The Beatles ketika manggung di Budokan tahun 1966, kontan dia ngomong, “Agh, someone is wearing the Budokan T-Shirt. Well, I think I remember you!”.  Penonton tertawa, walaupun agak delay, karena mereka membaca dulu terjemahan omongan Paul di layar LED dalam bahasa Jepang.  Atau ketika dia bilang bahwa lagu "Maybe I’m Amazed" dinyanyikan untuk mengenang Linda, istri yang paling dicintainya. Dan lagu "Something" merupakan tribute to George Harrison, yang disebutnya sebagai my beautiful friend.

Total lagu yang dinyanyikan Paul adalah 37 lagu termasuk dua kali encore (permintaan agar Paul kembali naik panggung).  Empat lagu diambil dari album NEW, 25 lagu The Beatles dan sisanya adalah lagu-lagu Wings dan solo albumnya.

ROY KEBO ABIMANYU Konser Sir Paul McCartney di Kyocera Dome Osaka, Jepang, yang dulu dikenal dengan nama Osaka Dome.
Paul juga seorang musisi yang mumpuni dalam memainkan alat musik, mulai dari bass, gitar listrik, gitar akustik, piano sampai ukulele.  Ketika menyanyikan "Hey Jude" sambil bermain piano, pas di bagian “laa laaa laa laa …” dia lari ke tengah panggung dan mengkomandoi penonton untuk bernyanyi bersama dengan memisahkan genre. Lalu dia bertingkah seperti orang berpantomim sambil tertawa-tawa.  Dan tahukah Anda, apa lagu yang paling disukai orang Jepang menurut Paul? Jawabnya adalah "Obladi Oblada".

Tata lampu laser dan penggunaan film video sebagai background panggung juga tidak monoton. Semua disesuaikan dengan lagu yang dinyanyikan. Ketika menyanyi "Live and Let Die", secara mengejutkan sebarisan api muncul di panggung menambah detak lagu tersebut di bagian refrain. Penonton pun bersorak sorai terkagum-kagum.

Hampir 3 jam nonstop Paul memberikan penghiburan dan setelah selesai dengan Helter Skelter lalu disambung dengan medley lagu-lagu The Beatles: "Golden Slumbers", "Carry That Weight" dan "The End", aku tahu, mimpi ini akan berakhir.  Paul mengucapkan salam terima kasih dalam bahasa Jepang dialek Osaka, “Ookini”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com