Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Pacuan Kuda, Menyenangkan dan Mendebarkan

Kompas.com - 06/01/2014, 09:26 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Memaknai liburan yang menyenangkan bisa dilakukan dengan beragam cara. Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat sejumlah wara mengisi liburan mereka sambil adu nyali di arena pacuan kuda. Mendebarkan sekaligus menantang para peserta.

Bagaimana tidak, Anda yang tidak mahir memacu kuda sambil melintasi medan yang licin dan berlumpur berpotensi terjatuh dari lintasan. Meski demikian para peserta mengaku senang dan bangga bisa ikut melestarikan tradisi pacuan kuda. Selain bisa menambah kepuasan, peserta yang bisa menjurai pacuan kuda ini berhak mendapatkan Piala Bupati Polman Cup dan sejumlah hadiah lainnya.

Lomba pacuan kuda di Kelurahan Manding yang digelar warga sejak Sabtu (4/1/2014) hingga Minggu (5/1/2014) menjadi arena wisata bagi warga untuk mengisi liburan mereka. Anda yang berlibur sambil menikmati pacuan kuda pun bisa menjadi peserta pacuan kuda sekadar untuk uji nyali. Menyenangkan sekaligus mendebarkan.

Kondisi lintasan yang berkelok dan sebagian licin menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta yang mencoba unjuk kebolehan. Yang menarik peserta yang menjuarai lomba ini berhak mendapatkan Piala Bupati Cup.

KOMPAS.com/Junaedi Lomba pacuan kuda bisa menjadi wahana mengisi waktu liburan Anda di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Menyenangkan sekaligus mendebarkan.
Ternyata bukan soal hadiah yang membuat lomba ini menarik. Bagi para peserta ikut adu nyali dalam lomba pacuan kuda merupakan kebanggaan tersendiri. Selain bisa ikut melestarikan tradisi pacuan kuda yang kini mulai ditinggalkan, para peserta senang karena bisa mengisi waktu liburan mereka dengan kegiatan bermanfaat dan menantang seperti pacuan kuda.

Tak heran jika tradisi tahunan yang kini tengah digarap sebagai salah satu obyek wisata budaya Polewali Mandar ini tidak hanya menarik minat bagi warga lokal tapi sejumlah wisatawan dari luar daerah seperti Pinrang, Soppeng, Jeneponto, Bone, Sidrap, Majene dan Mamuju.

Sementara warga yang tidak punya nyali adu keberanian di lomba pacuan kuda ini hanya bisa menjadi penonton. Meski demikian mereka tetap senang menikmati liburan sambil nonton pacuan kuda.

Ketua Panitia Pelaksana Wisata Pacuan Kuda Polewali Mandar, Andi Parial Patayangi mengatakan, lomba pacuan kuda yang bisa diikuti siapa saja selain diharapkan menjadi ajang wisata tahunan untuk menarik para wisatawan juga untuk melestarikan olahraga tradisional Polewali Mandar di tengah maraknya permainan dan olahraga moderen.

“Kita berharap ini menjadi obyek wisata Polewali Mandar. Lomba ini diperuntukkan kepada siapa saja yang ingin uji nyali. Lomba ini juga kita harapkan menjadi bagian dari upaya melestarikan tradisi pacuan kuda yang kini mulai jarang digelar,” tambah Parial Patayangi.

KOMPAS.com/Junaedi Lomba pacuan kuda bisa menjadi wahana mengisi waktu liburan Anda di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Menyenangkan sekaligus mendebarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com