Bendi di Sumatera Barat. Di Padang dan Bukittinggi, transportasi andalan sekaligus tradisional di daerah ini adalah bendi. Bendi atau kereta kuda khas Sumatera Barat serupa dengan delman.
Sangat mudah menemukan bendi di Padang. Cari saja di tepi-tepi pantai atau pusat keramaian. Sementara di Bukittinggi bendi biasa "mangkal" di area Jam Gadang.
Cobalah berkeliling Kota Padang dan Kota Bukittinggi dengan naik bendi. Misalnya di Kota Padang, Anda bisa naik dari Museum Adityawarman lalu beranjak ke Pantai Padang. Minta putar-putar juga di kawasan Jembatan Siti Nurbaya.
Sedangkan di Bukitinggi, Anda bisa minta diantar keliling kawasan Jam Gadang, lalu ke rumah kelahiran Bung Hatta. Setelah itu berburu kuliner.
Tarif naik Bendi juga tergolong murah, mulai dari Rp 5.000 tergantung jarak dan sejago apa Anda menawar. Kuda yang dipakai umumnya merupakan kuda blasteran Sumatera-Australia. Di masa kolonial Belanda, bendi-bendi ini sangat umum digunakan.
Tetapi, tak sedikit pula yang memilih naik kuda dari hotel di Desa Cemoro Lawang, lalu melintasi padang pasir, hingga tangga kawah Bromo. Tarif naik kuda ini mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 100.000 pulang pergi, tergantung jarak yang ditempuh.
Pacuan Kuda di Sumbawa. Di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ada tradisi pacuan kuda. Uniknya, joki yang berpartisipasi adalah joki cilik alias anak-anak berusia enam sampai 12 tahun.
Selain "main jaran", hal lain yang terkenal dari Pulau Sumbawa adalah susu kuda liar. Susu ini diperah dari kuda Sumbawa. Beberapa orang mempercayai konsumsi susu kuda liar bagus untuk menjaga stamina.
Pasola di Sumba Barat. Festival Pasola berlangsung di Sumba Barat yang berada di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dalam festival ini, dua kampung akan "berperang" dengan cara saling melempar lembing dari atas kuda.
Perlu ketangkasan dan keahlian tersendiri bagi para petarung. Tak hanya mahir menunggangi dan mengendalikan kuda, tetapi juga mengangkat dan membidik lembing. Festival ini diselenggarakan sebagai sebuah perayaan musim panen. Ada kepercayaan bahwa semakin banyak darah yang ditumpahkan, maka panen semakin berlimpah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.