Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajigur! Rasa Cokelatnya...

Kompas.com - 28/01/2014, 12:14 WIB

Mereka memberi nama Soeklat yang merupakan kependekan dari Solo Ethnic Chocolate. Ini karena mereka memilih rasa rempah untuk cita rasa cokelat mereka, seperti jahe, beras kencur, cengkeh, kayu manis, dan herbal. Ketika lumer di lidah, rasa dominan Soeklat tetap cokelat, namun di ujung rasa barulah muncul cita rasa rempahnya. Anak-anak kecil pun tetap menyukai cokelat rasa Soeklat ini. Varian lain adalah rasa wijen, mint, dan ronde. Untuk memberi rasa rempah, Iin memesan racikan rempah dalam bentuk bubuk dari Pasar Nguter, Sukoharjo. Bubuk ini yang kemudian dicampurkan dengan adonan cokelat.

Harga yang dipatok relatif terjangkau karena mereka menyasar pasar eceran mahasiswa, selain pelancong. Satu keping cokelat seberat 10 gram dihargai Rp 1.500, sedangkan cokelat batang seberat 50 gram dipatok dengan harga Rp 5.000. Mereka juga menyediakan paket, yakni bungkus kucir berisi lima cokelat aneka rasa seharga Rp 6.500 dan tas kertas kecil berisi 25 buah dengan harga Rp 25.000.

”Kami ingin ada sesuatu yang tradisional, tetapi tetap menjual. Rempah itu rasanya khas, namun kami tetap pilih-pilih yang cocok digabungkan dengan cokelat,” ungkap Iin yang baru saja lulus dari Jurusan Arsitektur UNS.

Ketiganya memanfaatkan teman-teman kampus masing-masing sebagai tester untuk survei kecil-kecilan. Jika banyak yang suka, cokelat rasa tersebut akan diproduksi. Untuk pemasaran, Iin dan teman-temannya masih mengandalkan acara pameran, selain pemasaran berantai dan penjualan melalui sejumlah toko oleh-oleh di Solo.

Untuk sementara, mereka masih membuat sendiri produknya, kecuali jika harus memenuhi pesanan besar sehingga harus mengambil tenaga kerja lepas. Biasanya mereka memberdayakan teman-teman atau ibu-ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi untuk membantu membungkus cokelat.

Dari produksi yang semula hanya menghabiskan bahan baku 40 kilogram cokelat per bulan, kini ketiganya sudah mampu mencapai produksi hingga 100 kilogram cokelat. Berkembangnya usaha mendorong Iin memutuskan berwirausaha penuh mengurusi Soeklat. (Erwin Edhi Prasetya dan Sri Rejeki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com