Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Belanja Saat Tahun Baru China di Hongkong

Kompas.com - 04/02/2014, 15:25 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

Ke Hongkong Bersama Tigerair Mandala dan Hong Kong Tourism Board (bagian 1)

Oleh: Roderick Adrian Mozes

HONGKONG, KOMPAS.com — Mungkin Anda dan keluarga bisa mulai memilih Hongkong menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Asia. Anda tidak perlu berabe mengurus transit, karena penerbangan langsung menuju Hongkong dengan harga tiket yang cukup terjangkau bisa didapat.

Tigerair Mandala, maskapai tarif terjangkau (low-cost carrier) pertama yang telah membuka penerbangan langsung dari Jakarta, Denpasar dan Surabaya menuju Hongkong. Harga tiket yang ditawarkan pun cukup terjangkau. Selain itu, Tigerair Mandala juga kerap memberikan promo beli 1 gratis 1 tiket dengan menggunakan kartu kredit.

Kompas.com bersama sejumlah jurnalis berkesempatan menikmati penerbangan langsung Jakarta - Hongkong dan berwisata selama tiga hari di Hongkong.

Penerbangan langsung Jakarta - Hongkong dilayani sekali dalam sehari dengan pesawat Airbus A320. Dari Jakarta pesawat terbang pukul 00.50 WIB dan tiba di Hongkong pukul 06.35 dengan perbedaan waktu lebih cepat satu jam dari Jakarta.

Tiba di Hongkong kami bertemu dengan Fred dari Hongkong Tourism Board (HKTB) yang menjadi pemandu wisata selama berada di Hongkong. Kebetulan di Hongkong sedang dalam nuansa menyambut pergantian tahun baru China atau Imlek, sehingga kali ini paket tur yang ditawarkan HKTB adalah menikmati kemeriahan Imlek selama berada di Hongkong.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Pemandangan Kota Hongkong, Jumat (31/1/2014). Hongkong saat ini memiliki populasi sekitar tujuh juta penduduk dan bangunannya didominasi dengan rusun atau apartemen.
Hongkong terbagi dari beberapa pulau. Beberapa pulau utama adalah Lantau tempat Bandara Internasional Hongkong berada, Pulau Hongkong, dan satu pulau besar yang terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kowloon dan New Territories. Selain itu ada beberapa pulau kecil, Lamma dan Cheung Chau.

Kali ini kami menginap di kawasan Kowloon. Dari bandara menuju Kowloon dibutuhkan waktu kurang lebih 30 hingga 45 menit menggunakan jalur darat. Jembatan Tsing Ma yang membentang sejauh 2,2 kilometer menjadi penghubung pulau Lantau ke Kowloon.

Selama perjalanan terlihat keindahan laut. Hongkong memiliki luas 1.104 kilometer persegi dengan kontur berbukit. Karena itu, tata kota di Hongkong lebih banyak menjulang ke atas (vertikal) guna menghemat ruang. Jangan heran jika tidak melihat rumah dengan halaman di Hongkong.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Suasana perkotaan di Hongkong, Jumat (31/1/2014). Hongkong saat ini memiliki populasi sekitar tujuh juta penduduk dan bangunannya didominasi dengan rusun atau apartemen.
Menurut Fred, hanya orang yang kaya raya yang mampu membeli rumah dengan halaman di Hongkong. Kebanyakan warga Hongkong memilih menyewa atau membeli apartemen. "Karena itu Anda akan menemukan banyak pertokoan yang diatasnya adalah apartemen", katanya.

Begitu pun dengan Hotel tempat kami menginap. Berada di Luk Hop Street dan dikelilingi dengan gedung apartemen serta pertokoan. Meskipun terlihat padat dengan gedung tinggi, tidak ditemukan kemacetan lalu lintas. Kebanyakan warga gemar berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum seperti bus, trem, ferry, dan Mass Transit Railway (MTR).

Padat

Langham Place, Mong Kok, disebut sebagai salah satu tempat favorit untuk berbelanja saat menjelang imlek. Mal ini menjadi salah satu tujuan wisata. Arus pengunjung di mal sangat padat, bahkan pengunjung harus mengantre untuk naik ke eskalator.

Pemandangan yang sama juga terlihat di Ladies Market yang berada tidak jauh dari mal. Kita bisa mencapainya dengan berjalan kaki beberapa blok dan mendapatkan tempat berbelanja yang sedikit mengingatkan dengan Jalan Malioboro di Yogyakarta. Berbagai produk mulai dari tas, kaus, gantungan kunci, topi, syal hingga mainan ada di tempat ini.

Saat mata memandang, berjejer tas-tas merek terkenal dan dijual dengan harga miring. Sudah miring, eh bisa ditawar pula! Barang tersebut merupakan produk lokal yang meniru model tas merek terkenal. Produk fashion lainnya sangat menarik mata dan tentunya juga menarik kantong kita.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Suasana di salah satu pusat perbelanjaan di Langham Place, Mong Kok, Hongkong, Kamis (30/1/2014). Hongkong saat ini memiliki populasi sekitar tujuh juta penduduk dan bangunannya didominasi dengan rusun atau apartemen.
"Di Ladies Market kita bisa menawar harga. Jangan langsung tergiur dengan harga awal yang diberikan," saran Fred.

Salah satu anggota tur, Afif, mengikuti saran tersebut ketika ingin membeli gantungan kunci. penjual awalnya memberikan harga 20 dollar Hongkong untuk satu gantungan kunci, tapi berhasil ditawar menjadi 12 dollar Hongkong atau setara Rp 18.700.

Tapi beberapa kios juga ada yang menulis "Price not negotiable" untuk memberitahu calon pembeli bahwa barang tidak bisa ditawar.

KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Suasana menyambut Tahun Baru China di salah satu pusat perbelanjaan terbesar Harbour City, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hongkong, Jumat (31/1/2014).
Hati-hati

Ladies Market menjelang Imlek selalu dipadati pengunjung, sehingga kami pun harus berdesak-desakan. Fred mengingatkan kami untuk menjaga barang bawaan kami. "Hati-hati sama copet," katanya.

Setelah berbelanja di Ladies Market, Fred mengajak kami mengunjungi Flowers Market, di Prince Edward, Mong Kok. Pasar ini selalu dipadati warga yang ingin membeli bunga untuk keperluan Imlek. Warga Hongkong percaya dengan membawa bunga mekar ke dalam rumah saat Imlek akan membawa keberuntungan di masa depan.

Hari pertama tur hampir selesai, tapi masih ada satu tempat lagi yang wajib dikunjungi. Setelah menikmati makan malam di salah satu restoran di Mong kok, perjalanan dilanjutkan mengunjungi pasar malam ala warga Hongkong yaitu Lunar New Year Fair di Victoria Park, Causeway Bay.

Pasar dimulai sepekan sebelum Imlek. semakin malam, suasana pasar kian padat. Jika kita ingin menuju ke Victoria Park ada baiknya menggunakan angkutan umum seperti bus atau MTR. (Bersambung)

Baca juga bagian 2: Kuil di Hongkong, dari Doa hingga Meramal Masa Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com