Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Indahnya Keajaiban Dunia

Kompas.com - 19/02/2014, 13:25 WIB

Selain itu, bangunan ini sengaja dibuat elips untuk menghindari kaburnya para petarung ke arah sudut dan mendekatnya penonton ke arena pertandingan. Tempat yang dapat menampung hingga 50.00 penonton ini kabarnya posisi menontonnya dibedakan menurut status sosial.

Walaupun sudah tidak utuh, bangunan yang menjadi simbol Romawi kuno ini tetap akan membuat takjub para wisatawan. Apalagi jika Anda langsung masuk dan berkeliling melihat suasana arena. Coba bayangkan dan rasakan bagaimana jika Anda berada ketika pertandingan itu? Wah!

6. Chichen Itza (Yucatan Peninsula, Meksiko) 

Suku Maya ini memiliki sebuah peninggalan. Jika Anda memiliki rencana berlibur ke Meksiko dan ingin mengetahui lebih jauh tentang Suku Maya, jangan lewatkan untuk berkunjung ke Chichen Itza. Diperkirakan peninggalan di Semenanjung Yukatan ini dibangun pada 502-522 Masehi. Meski usianya sudah sangat tua, peninggalan ini masih terawat dengan baik.

Namun, ada hal yang mengerikan, di mana terdapat sumur alami yang dijadikan tempat mengubur korban persembahan ketika kekeringan melanda. Sebab, di daerah Yukatan tidak ada sungai yang dapat dijadikan sumber air. Hal ini pun yang menjadi salah satu penyebab suku Maya musnah. Selain terdapat sumur, di sekeliling terdapat pula bangunan piramida Kukulkan dan candi El Castillo milik suku Maya yang kaya akan sejarah.

7. Christ the Redeemer Statue (Rio de Janeiro, Brasil)  

Reuters Patung raksasa Yesus akan didirikan di kota Nazareth. Ukuran patung itu bakal melebih ukuran Patung Kristus Sang Penebus yang ada di Brasil.

Mau lihat patung Yesus Kristus berukuran raksasa? Anda dapat mengunjungi negara Brazil. Di negara ini terdapat Christ the Redeemer Statue yang telah menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia. Patung Yesus Kristus ini terdapat di puncak Gunung Corcovado di Taman Nasional Hutan Tijuca. Diresmikan sejak 1931, pembangunannya masih tetap berlangsung hingga sekarang.

Wisatawan pun tak perlu khawatir dengan letak yang berada di puncak gunung. Sebab, disediakan kereta kecil untuk menanjak gunung Corcovado. Setelah turun, dapat dilanjutkan dengan menaiki tangga atau lift yang disediakan untuk mempermudah wisatawan menuju puncak. Sampai di puncak, wisatawan akan disambut dengan keindahan pemandangan Rio de Janiero. Bagi yang ingin merasakan sensai pernikahan yang berbeda, tersedia sebuah kapel yang dapat menampung 150 orang.

8. Taman Nasional Komodo

Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba komodo (Varanus Komodoensis). Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1.336 komodo, sedangkan 1.288 komodo di Pulau Komodo, dan 86 komodo di Pulau Nusa Kode, dan 83 komodo di Pulau Gili Motang.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Satwa endemik Komodo (Varanus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). Pulau Rinca merupakan salah satu habitat reptil purba Komodo. Berdasarkan data pada 2010 di pulau ini sendiri terdapat 1.336 ekor Komodo, sedangkan 1288 ekor di Pulau Komodo, 86 di Pulau Nusa Kode, dan 83 di Pulau Gili Motang.

Bila belum sempat ke luar negeri, Anda bisa mengunjungi Taman Nasional Komodo terlebih dulu, yang  juga merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kategori alam. Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca dan Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.

Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut. (Mega Bayoe Putri/Equita Maulidya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com