Menaklukkan Aragon, Menekuk Keraguan

Lepas dari sirkuit utama, kami digiring ke sirkuit gokar yang dimanfaatkan sebagai handling sirkuit. Kali ini, saya ditemani Adriano sebagai instruktur. Kata dia, sirkuit ini lebih menantang karena punya 26 tikungan dan konturnya naik turun. Juga, di sebagian sirkuit diguyur air dari keran sehingga becek. Kali ini saya lebih menikmatinya, mungkin karena pengalaman luar biasa di sirkuit pertama tadi.

Setelah hampir tiga jam kebat kebit kebut-kebutan di dua sirkuit, kami kembali ke hotel untuk istirahat. ”Besok persiapkan diri untuk menjelajah Lleida, ya,” kata Natasha Wilson dari jaguar Event Team.

Di hari kedua, kami mendapat kesempatan menikmati pemandangan Lleida dengan mengendarai Jaguar F-Type Coupe R warna putih. Luas wilayah Lleida mencapai 12.150 km persegi, tapi jumlah penduduknya hanya 439.253 jiwa. Kami melewati desa-desa kecil seperti Balleguarda, La Granade, dan Mora de Egre. Jarak yang kami tempuh mencapai 260 km.

Di sepanjang jalan, mata kami dimanjakan oleh perkebunan zaitun dan anggur. Mayoritas penduduk di provinsi di region Catalunya ini bekerja sebagai petani zaitun dan anggur. Produksi anggur sangat terkenal di daerah ini.

Akan tetapi, jarang sekali kami menjumpai warga setempat. Desa-desa kecil itu jadi terkesan mati. Barang kali karena hujan dan mendung sehingga warga malas keluar rumah. Hanya sesekali kami menjumpai tiga atau empat orang duduk di depan rumah atau belanja di toko kelontong.

Cuaca yang kurang bagus membuat kami tak dapat menikmati pemandangan dengan leluasa. Kami sempat rihat di kafe Ferrer Bobet. Kata salah satu pramusajinya, jika cuaca cerah, pemandangan dari titik itu sangat indah.

Tempat rihat ini berada di atas bukit yang di bawahnya menyajikan lanskap lahan pertanian berkontur perbukitan. Mirip dengan Bali tempat terhampar sawah berundak dengan teraseringnya yang menawan itu. Sayangnya saat itu hujan dan berkabut. Di sepanjang jalan pulang ke hotel, yang kami temui hanya hujan. Untunglah, sempat kebut-kebutan di Motorland Aragon kemarin. (M Hilmi Faiq)