Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Kenyamanan Sky Train di Keramaian Patpong

Kompas.com - 16/05/2014, 14:24 WIB
SEPERTI Jakarta, Bangkok tumbuh menjadi kawasan metropolitan yang dijejali penduduk. Namun, Kota Jakarta terasa lebih kusut karena kemacetan lalu lintas. Sebaliknya, Kota Bangkok lebih nyaman dan ramai oleh kunjungan wisatawan. Bangkok sadar bahwa kenyamanan bagi penduduk dan wisatawan merupakan modal yang sangat penting.

Menyenangkan dan mudah berkeliling Kota Bangkok. Hotel tempat Kompas menginap berada di kawasan North Sathorn Road, di pusat kota. Strategis untuk menyambangi setiap penjuru. Kompas pun menjajal Sky Train, kereta listrik yang jadi andalan warga untuk bepergian.

Kota yang terkenal dengan situs-situs budayanya ini boleh bangga karena memiliki Sky Train, atau yang resminya bernama Bangkok Mass Transit System (BTS). Kereta listrik ini punya jalur rel di atas jalan. Karena jalurnya ”melayang”, Sky Train tidak terimbas macet.

Kesan pertama adalah mudah. Dari hotel misalnya, hanya perlu berjalan kaki 500-an meter menuju stasiun Sky Train terdekat, yakni Chong Nonsi. Tidak perlu cemas tersesat karena tersedia banyak pamflet yang mencantumkan semua rute Sky Train berikut tempat wisata di Bangkok.

Pamflet ini tersedia di setiap stasiun. Hotel-hotel juga menyediakan pamflet-pamflet serupa di dalam kamar sehingga bisa dipelajari dengan saksama.

KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA Tiket Sky Train di Bangkok
Informasinya cukup lengkap. Misalnya, hendak menuju ke mana, ada arahan ke stasiun mana kita mesti turun. Pamflet tampaknya juga senantiasa diperbarui karena tercantum juga informasi pertunjukan seni.

Aman dan nyaman

Dua rute Sky Train yang ada bisa menjadi pilihan menarik. Jalur pertama dari Mo Chit ke Bearing, sedangkan jalur kedua dari National Stadium ke Bang Wa. Dengan Sky Train itu, sudah cukup untuk membawa kita ke beberapa tempat-tempat wisata atau ikon di Bangkok.

Jika ingin ke National Stadium, misalnya, dari Chong Nongsi, cukup melintasi satu stasiun. Lebih asyik karena Sky Train terkoneksi dengan Airport Rail Link, kereta yang menuju Bandara Suvarnabhumi.

Jadi kita tidak perlu repot memikirkan transportasi darat yang sudah pasti terjebak kemacetan pada jam-jam tertentu. Bangkok pun sudah mengalami itu.

Nah, untuk beberapa kawasan yang tidak dilintasi Sky Train, untunglah tersambung dengan MRT. Ada dua jenis tiket Sky Train yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan, yakni Single Journey dan One Day Pass.

Jika tujuannya hanya di satu tempat, Single Journey adalah pilihan tepat karena tarif sesuai jarak tempuh. Namun, jika ingin mengunjungi beberapa tempat sekaligus dalam satu hari, tiket One Day Pass lebih menguntungkan.

KOMPAS/LUKAS ADI PRASETYA Stasiun Sky Train di Bangkok.
Kompas mencoba Single Journey, mengingat keterbatasan waktu, untuk meluncur ke pasar malam Patpong. Teknis naik kereta tidak rumit. Tinggal menuju mesin tiket, mencari lokasi stasiun terdekat dengan Patpong. Langsung ketahuan bahwa kita mesti turun di Sala Daeng.

Pada mesin sudah tertera tarif yang dihitung berdasarkan jarak tempuh. Nah, untuk menuju Sala Daeng, tarifnya cukup 15 baht (sekitar Rp 4.500). Jika Anda lupa atau tidak punya uang koin, jangan khawatir, Anda bisa menukar uang kertas di stasiun.

Berada di dalam kereta, langsung terasa nyamannya. Deretan bangku plastik yang bersih, kaca yang mengilap, tak ada sampah, dan sejuk oleh embusan AC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com