Hal tersebut menjadi modal yang sangat besar untuk menjadikan suaka alam Kepulauan Raja Ampat sebagai destinasi unggulan wisata bahari dunia.
Penyelenggaraan Sail Raja Ampat 2014 menjadi harapan pemerintah untuk menghantarkan Raja Ampat ke pentas wisata dunia. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo usai menghadiri acara puncak Sail Raja Ampat 2014 di Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014).
Sharif menambahkan, Pemerintah Indonesia terus berupaya mempromosikan potensi wisata bahari Raja Ampat sebagai kawasan konservasi perairan dalam rangka mengembangkan ekonomi kelautan. Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN), masyarakat telah banyak merasakan manfaatnya.
"Hal tersebut memicu kesadaran masyarakat untuk terus menjaga wilayah perairan dari perusakan, seperti penggunaan bom ikan. Maka atas kontribusi masyarakat itulah luasan kawasan konservasi Raja Ampat terus bertambah, saat ini sudah mencapai 1,1 juta hektare," ujar Sharif.
Menurut Sharif, dalam upaya membangun ekonomi kelautan perlu di dukung regulasi dan infrastruktur. Terkait dengan regulasi, saat ini pemerintah sudah akan mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Kelautan pada akhir bulan September mendatang.
RUU tersebut mengatur pengelolaan sumberdaya maritim yang mencakup tujuh sektor. Salah satunya sektor wisata bahari sebagai kawasan konservasi perairan dimana tata ruang laut diatur melalui sistem zonasi.
"Sedangkan pembangunan infrastruktur dipacu agar lebih baik dan merata melalui program percepatan pembangunan ekonomi nasional. Seperti pelaksanaan kegiatan Sail sebagai model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.