Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Banyuwangi Bidik Tiga Segmen Pasar

Kompas.com - 14/09/2014, 17:54 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memetakan segmen pasar pariwisata agar pengembangan sektor tersebut menjadi lebih fokus dan berdampak luas bagi perekonomian masyarakat di daerah setempat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela seminar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim di Surabaya, Sabtu (13/9/2014), mengatakan segmentasi pasar wisata di daerahnya dirancang berdasarkan karakter demografi dan psikografi.

"Segmentasi wisata sangat penting untuk membidik pasar yang potensial. Segmentasi berdasarkan demografi merujuk pada usia dan jenis kelamin wisatawan, sedangkan psikografi lebih kepada gaya hidup, nilai-nilai yang dipercayai dan kepribadian pasar," kata bupati yang akrab disapa Anas itu.

Dari segmentasi itu, lanjut Anas, ada tiga segmen konsumen yang dibidik, yakni kaum perempuan, anak muda dan pengguna internet (netizen). Tiga klasifikasi konsumen itu memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Dia menyebutkan jumlah perempuan di Indonesia hampir mencapai 120 juta jiwa, sedangkan jumlah anak muda kelompok usia 16-30 tahun lebih kurang 62 juta jiwa.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Tradisi Puter Kayun di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (6/8/2014).
"Ketiga segmen pasar tersebut kami garap serius. Untuk segmen perempuan misalnya, Banyuwangi mempunyai agenda wisata Festival Batik. Kaum perempuan ini penting, karena sangat memegang pengaruh keputusan keluarga dalam berwisata. Kalau sudah bisa menggaet kaum ibu ini, satu keluarga bisa ikut semua," ujarnya.

"Selanjutnya kami tinggal menyiapkan agenda pendamping, ada wisata pantai atau ke pegunungan, dan itu yang kami harapkan karena 'family tourism' dampaknya besar. Belanja mereka lima kali lebih besar daripada wisatawan individu," tambah Anas.

Untuk segmen anak muda, Pemkab Banyuwangi telah melaksanakan beberapa agenda wisata menarik, semisal selancar, selancar layar dan angin, atau balap sepeda. Selain itu ada juga wisata petualangan ke Teluk Hijau, Pantai Sukamade dan Taman Nasional Alas Purwo.

"Sedangkan wisata yang berkonsep non-alam untuk anak muda, ada festival jazz pantai hingga Banyuwangi Art Week," katanya.

Sementara bagi kaum pengguna internet atau netizen, Pemkab Banyuwangi menjadikannya sebagai medium untuk mempromosikan wisata. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" ini telah memasarkan wisata lewat aplikasi Android yang dinamai "Banyuwangi Tourism" dan dapat diakses menggunakan telepon pintar.

"Selain itu, sarana media sosial seperti Twitter, Youtube, Path, dan Instagram juga kami optimalkan. Sekarang ini rekomendasi dan foto-foto selfie yang diunggah ke dunia maya sangat memengaruhi keputusan orang dalam berwisata," papar Anas.

KOMPAS/HARRY SUSILO Petambang sedang mengambil belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur.
Bupati menambahkan, melalui promosi dan segmentasi yang digarap secara berkelanjutan, tingkat kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Banyuwangi terus meningkat.

Pada tahun 2013, jumlah wisatawan domestik yang mengunjungi Banyuwangi mencapai 1,06 juta orang, meningkat sekitar 22 persen dibandingkan dengan tahun 2012 sejumlah 860.831 orang. Sementara jumlah wisatawan mancanegara pada 2013 naik hingga 90,14 persen menjadi 10.462 orang, dari sebelumnya pada 2012 hanya sebanyak 5.502 orang.

Berdasarkan hasil survei independen, belanja wisatawan asing di Banyuwangi rata-rata sebesar Rp 2 juta per orang setiap hari, sehingga dari wisatawan asing ada devisa masuk sekitar Rp 52 miliar.
"Belanja itu belum termasuk yang dikeluarkan wisatawan domestik yang karakteristik belanjanya lebih besar dibanding wisatawan asing, karena wisatawan domestik beli oleh-olehnya pasti lebih besar," kata Abdullah Azwar Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com