Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Jaksa, Jejak Pariwisata Jakarta

Kompas.com - 05/10/2014, 13:45 WIB

Namun, ada pula rumah warga yang sudah beralih menjadi perluasan kantor-kantor di seputar Jalan Kebon Sirih. Sebagian penginapan di dalam gang juga ada yang beralih menjadi rumah kos untuk mengakomodasi kebutuhan pekerja di sekitar kawasan Jalan Kebon Sirih, Wahid Hasyim, atau seputar Jalan Medan Merdeka.

Bagi Wisma Delima, perubahan wajah ini juga berdampak. Meskipun tarif bermalam di Wisma Delima masih Rp 40.000 per orang per malam atau Rp 85.000 untuk satu kamar per malam (untuk isi dua orang), imbas pertumbuhan hotel bintang satu atau dua dengan tarif Rp 200.000-Rp 350.000 per malam terasa juga.

”Kami bisa bertahan karena ada kekuatan informasi yang kami miliki. Kami berusaha terus memperbarui data tentang transportasi umum dan tempat wisata. Turis yang bermalam di sini bisa mendapatkan informasi tentang Jakarta dari kami. Mereka juga bisa merasakan kehidupan warga di rumah yang mereka inapi,” kata Boy, yang juga Ketua Ikatan Usaha Kepariwisataan Jalan Jaksa dan Sekitarnya (IKJS).

Sayangnya, perhatian pemerintah daerah ke Jalan Jaksa masih minim. Boy mencatat, lokasi ini belum menjadi bagian dari kampung deret atau kota tematik.

Festival Jalan Jaksa yang berlangsung tahunan juga butuh sentuhan baru. Festival ini cenderung monoton dengan menampilkan hal yang sifatnya umum. Saat Festival Jalan Jaksa Agustus lalu, seorang turis Perancis bernama Frank (27) memperhatikan cara pembuatan dodol betawi.

Dia berdiri bersama rekannya melihat pembuatan dodol itu hingga siap konsumsi. Saat mencicipi rasanya, dia merasakan sensasi lain. ”Rasanya mirip dengan makanan yang pernah kami makan, tetapi cara pembuatan dan bahan bakunya yang berbeda,” kata Frank.

Frank tidak tertarik dengan hal yang sifatnya umum, sesuatu yang mudah diperoleh di tempat lain. Namun, dia membutuhkan sesuatu yang khas, bersifat lokal. Hal seperti inilah yang seharusnya dikembangkan.

Paling tidak, Jalan Jaksa menjadi ruang tamu yang menarik. Di mana para tamu dapat mencicipi sajian kuliner, budaya, dan kreativitas orang-orang Jakarta.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mancanegara tiba di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat untuk mencari tempat menginap, Kamis (3/1/2013). Menurut data Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan November 2012 mencapai 693,9 ribu orang, naik 5,94 persen dibanding November 2011.
Janki (43), warga setempat, berharap janji Pemprov DKI Jakarta membuat kampung tematis di Jalan Jaksa segera diwujudkan. Dengan cara ini, Jalan Jaksa tetap akan menjadi ruang tamu yang menarik. Jika tidak, jalan ini tidak jauh berbeda dengan jalan lain di Jakarta.

”Pernah ada wacana soal itu, tetapi kami hanya mendengarnya. Belum ada perkembangan lagi,” kata Janki.

Warga masih setia memelihara modal sosial mereka sebagai tuan rumah yang ramah, tetapi itu belum cukup. (ART/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com