Pantai ini pernah dilanda gempa dan tsunami. Padahal dulunya daerah ini merupakan sebuah kota yang ramai dan dipenuhi toko-toko. Setelah dilanda gempa dan tsunami, toko-toko di sepanjang Pantai Sirombu kini tinggal beberapa saja yang masih utuh dan beroperasi.
Beberapa puing-puing bangunan yang sudah lapuk dan ditutupi rumput-rumput liar masih terlihat. Kini Pantai Sirombu perlahan-lahan mulai bangkit dan kembali menawarkan harapan. Pemkab Nias Barat kembali membangun berbagai fasilitas di Pantai Sirombu dan sekitarnya agar kembali ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Akses menuju Pantai Sirombu bisa menggunakan transportasi udara atau transportasi laut yang langsung disambut oleh Kota Gunungsitoli.
Selain melalui laut juga dapat menggunakan transportasi udara yakni Bandara Kuala Namu (Medan) – Binaka (Gunungsitoli). Penerbangan dilayani oleh maskapai Wings Air menggunakan pesawat ATR 72–500. Bahkan, mulai bulan Oktober ini maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga melayani Medan - Gunungsitoli menggunakan ATR 72– 600.
Jarak tempuh menuju Pantai Sirombu kurang lebih 70 kilometer dari Kota Gunungsitoli dengan waktu tempuh 2,5-3 jam. Menuju ke pantai ini dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Agar lebih memuaskan para pengunjung, obyek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas pondok atau warung yang menyajikan aneka hidangan laut (seafood) yang menggugah selera.
Pantai Sirombu dikenal masyarakat Nias Barat sebagai tempat rekreasi keluarga dan salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi setiap akhir pekan. Bahkan pantai ini sering dijadikan tempat berselancar atau surfing bagi peselancar pemula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.