Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2014, 10:37 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

BERWISATA ke Jepang, tak lengkap jika tidak mempelajari sedikit soal sejarah terbentuknya bangsa ini. Salah satu tempat yang syarat akan sejarah dan budaya yang wajib dikunjungi ketika pergi ke Negeri Sushi adalah Kuil Toshogu yang terletak di kaki pegunungan Nikko. Menariknya lagi, kuil ini sudah dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 1999.

Di tempat ini, jazad Shogun pertama Ieyasu Tokugawa dikuburkan dan dibangun kuil Shinto dengan beberapa bangunan tradisional khas Jepang. Shogun Tokugawa sangat dihormati seluruh warga Jepang karena berkat jasanya berhasil menyatukan seluruh negeri dalam satu komando kepemimpinan.

Shogun Tokugawa

Ieyasu Tokugawa berhasil merebut kuasa Pemerintah Jepang dari pertempuran Sekigahara pada 1600 sampai era Restorasi Meiji 1868. Ieyasu menerima penunjukan sebagai Shogun pada 1603 dan turun takhta hanya dalam dua tahun (1605). Tetapi, kepemimpinan Shogun tetap berkuasa, bahkan ketika Ieyasu wafat pada 1616.

Keshogunan Tokugawa juga dikenal sebagai Keshogunan Edo menggunakan gaya pemerintahan diktator militer yang sarat feodalisme. Selama masa pemerintahan Keshogunan Tokugawa disebut zaman Edo karena ibu kota Jepang dulu bernama "Edo" yang sekarang menjadi Tokyo.

Agung Kurniawan Sosok yang dipercaya sebagai Ieyasu Tokugawa, penguasa Jepang di dinasi Edo,

Kepemimpinan Ieyasu kemudian dilanjutkan oleh keturunannya hingga 200 tahun lebih. Selama ini juga, Jepang solid menjadi satu wilayah dan merasakan kedamaian dalam hidup dan memperbesar kesejahteraan. Kemasyhuran Shogun Tokugawa juga dikenal hingga ke luar Jepang, dibuktikan ketika Ieyasu wafat, banyak sumbangan kerajinan-kerajinan terbaik dari seluruh penjuru dunia untuk menghormatinya.

Ieyasu wafat dan dikebumikan pertama kali di Kunozan Toshogu kemudian dipindahkan ke Nikko Toshogu. Kuil Toshogu didirikan pada 1627, dibangun khusus untuk memuja Tokugawa Ieyasu (Tosho Daigongen) yang berhasil membangun dinasi Edo selama lebih dari 200 tahun. Melalui kuil ini, Toshogu disetarakan menjadi dewa.

Sakral

Ketika pertama kali berkunjung di tempat ini, suasananya terasa begitu sakral. Pohon-pohon tua berusia ratusan tahun hidup asri di sekeliling kuli ini. Nuansa hijau, abu-abu, coklat, dan emas, terpancar dari lokasi ini. Udara sejuk dan kerap hujan mempertebal suasana khusyuk bagi para peziarah yang mau berdoa di kuil ini.

Kami disambut oleh bangunan lentera batu atau akarikago setinggi dua meter, yang menjadi simbol dari para bangsawan “daimyo” berjejer di sepanjang jalan menuju kuil. Jalan yang dipijak tertutup dengan kerikil-kerikil kecil, hampir di seluruh akses hingga pintu masuk kuil.

Agung Kurniawan Terdapat salah satu bangunan yang menyimpan semacam tandu yang digunakan Shogun selama memimpin Jepang.

Lokasi lereng pegunungan Nikko dipadu dengan Kuil Toshogu seolah tercipta gambaran ideal seperti apa kondisi zaman Edo, beratus-ratus tahun yang lalu. Tempat ini juga tersirat presepsi Shinto, yakni hubungan manusia dengan alam. Mereka melihat gunung dan hutan masih memiliki makna sakral, sebagai obyek pemujaan, dan praktik keagamaan ini masih lestari hingga hari ini.

Tidak tersedia jajanan, baik makanan maupun suvenir, layaknya lokasi wisata di Jepang lainnya. Untuk wisatawan disiapkan beberapa lokasi khusus untuk membeli jimat keberuntungan dalam hidup. Di salah satu pojok kuil, pengunjung bisa mengabadikan diri dengan kamera melalui petugas fotografer yang sudah siap tersedia.

Untuk kenang-kenangan, toko baru tersedia jauh di luar kuil, ke arah jalan akses masuk area sakral.

Agung Kurniawan Suasana sakral tetap dijaga, karena meski menjadi tempat wisata, kuil ini masih aktif jadi tempat berdoa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala 'Gadis Kretek'

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Saat Nataru, Bisa Mampir Stasiun Tuntang ala "Gadis Kretek"

Hotel Story
Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Libur Nataru, Pelni Labuan Bajo Tambah Rute dan Kuota Penumpang

Travel Update
Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Kereta Uap Harry Potter Terancam Ditutup Akibat Alasan Keamanan

Travel Update
Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Bandara Komodo di Labuan Bajo Naik Status Jadi Bandara Internasional

Travel Update
4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

4 Wahana Perosotan Pelangi di Bogor, Bisa Meluncur di Kebun Teh 

Jalan Jalan
Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Kaleidoskop Aturan Baru untuk Turis di Bali Sepanjang 2023

Travel Update
PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

PHRI Bantul: Pemesanan Hotel untuk Libur Akhir Tahun Sudah 70 persen

Travel Update
LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

LRT Sumsel Perpanjang Jam Operasi Saat Malam Tahun Baru, hingga Pukul 01.00

Travel Update
Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Tren Slowcation Diprediksi Banyak Dicari Tahun Depan, Apa Itu?

Travel Update
Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Main ke Rumah Hantu Solo, Bisa Mampir ke 7 Wisata Ini 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com