Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Lima Negara Ini Akan Bebas Visa ke Indonesia

Kompas.com - 05/11/2014, 13:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk meningkatkan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, pemerintah segera menetapkan bebas visa kunjungan singkat untuk lima negara yang merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Indroyono Soesilo mengungkapkan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Gabungan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (5/11/2014).

"Telah disepakati kita akan menambah bebas visa ke lima negara sasaran pasar pariwisata Indonesia. Saat ini sudah ada 15 negara yang bebas visa. Tambahan lima negara adalah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan Australia," ungkap Indroyono.

Ia menuturkan dengan diberlakukannya bebas visa kunjungan singkat untuk kelima negara tersebut, diharapkan dalam setahun akan menambah kehadiran wisman sebanyak 450.000 -500.000. "Memang kita akan kehilangan visa 25 dolar per wisman," katanya.

Jadi jika dikali 450.000 wisman maka potensi kehilangan sebesar 11,250 juta dollar AS. Tetapi, lanjutnya, dengan kehadiran 450.000 wisman tersebut, dengan perhitungan pengeluaran per wisman 1.200 dolar AS, maka negara bisa mendapatkan sekitar 540 juta dolar AS.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan bahwa jumlah peningkatan sebesar 500.000 tersebut tergolong besar. Sebab, lanjutnya, penambahan wisman setiap tahunnya tidak sampai satu juta.

"Jadi angka 500.000 itu tinggi. Ini bisa jadi cara cerdik untuk menambah jumlah wisman. Point lebih utama yang akan kita tingkatkan adalah customer service," tutur Arief.

Ia menambahkan hal terpenting adalah pelayanan. Jika seseorang mengurus visa saja sudah luar biasa rumit, maka dengan pembebasan visa dapat meningkatkan pelayanan pada konsumen.

"Jika mereka puas (dengan pelayanannya), pendapatan dengan sendirinya akan naik," tutur Arief.

Arief juga menuturkan negara-negara lain yang memberikan bebas visa ke negara pasar pariwisata, seperti yang dilakukan Malaysia dan Singapura, pertumbungan jumlah wisman pun tinggi. Beberapa studi, lanjutnya, menyebutkan penerapan bebas visa bisa meningkatkan wisman sebesar 5-25 persen. Targetnya, ungkap Arief, implementasi bebas visa tersebut akan dilakukan di Januari 2015.

Pemilihan lima negara yang mendapatkan bebas visa tersebut didasarkan bahwa kelima negara tersebut memang pasar utama pariwisata Indonesia. Menurut Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pariwisata Noviendi Makalam, kelima negara tersebut menyumbang 54 persen dari jumlah wisman yang datang ke Indonesia.  

"Jadi dilihat pasar utama kita siapa saja, Singapura dan Malaysia masuk, tapi mereka kan sudah bebas visa. Nah yang lima ini belum bebas visa," kata Noviendi.

Menurut Noviendi, berdasarkan kajian yang dilakukan pihak Kementerian Pariwisata, dari program bebas visa untuk lima negara tersebut saja, jika ditotal dengan wisman tradisional dan wisman lain-lain bisa mendapatkan kunjungan wisman sebesar 16 juta wisman di tahun 2019.

"Ini belum termasuk program-program promosi dan program lainnya ya," ungkap Noviendi.

Sebagai gambaran, program Jokowi-JK menetapkan target kunjungan 20 juta wisman di tahun 2019. Hal ini berarti lebih dari dua kali lipat lebih besar dibandingkan perkiraan pencapaian di tahun 2014 yaitu 9,5 juta wisman.

Saat ini, Indonesia menerapkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat untuk 15 negara. Kelima belas negara tersebut adalah 9 negara di ASEAN (Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmmar, Laos), Chili, Hongkong, Makau, Moroko, Peru, dan Ekuador.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com