Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satam, Batu Meteor dari Belitung

Kompas.com - 11/11/2014, 21:06 WIB
SATAM adalah nama batu yang menjadi cinderamata khas Belitung. Satam berasal dari bahasa Cina. Kata “sa” artinya pasir dan “tam” artinya “empedu” .

Satam juga disebut billitonite. Artinya, batu dari Belitung. Nama itu diberikan oleh Ir. N. Wing Easton, seorang berkebangsaan Belanda, pada tahun 1921. Batu hitam ini bagian luarnya berlekuk-lekuk dan tidak rata. Seperti dihiasi ukiran-ukiran. Bagian dalamnya sebaliknya. Rata, halus, dan seperti kaca berwarna hitam.   

Pusat kerajinan batu satam terletak di Pangkal Lalang, Tanjung Pandan, Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pengrajin  di sana mendapatkan batu satam dari para penambang timah.

Batu satam ditemukan di daerah penambangan timah, sekitar 50 meter di bawah permukaan tanah. Pengrajin membeli batu satam dari penambang timah dengan harga beragam. Kalau batunya besar dan bagus, pengrajin membayar sampai jutaan rupiah.

Satam bisa dijual apa adanya atau belum digosok. Bisa juga dijual dalam aneka bentuk. Misalnya, perhiasan, tasbih, dan tongkat komando untuk angkatan bersenjata. Harganya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Harga batu satam  memang mahal karena langka. Menurut pengrajinnya, kalau penambang timah sengaja mencari satam, tidak akan dapat. Tapi, kalau tidak sengaja, justru bisa dapat. Unik juga, ya?!

Batu satam termasuk langka karena hanya ada di beberapa wilayah di dunia. Misalnya, Belitung, Australia, Cekoslowakia, dan lainnya. Konon, batu satam itu batu meteor. Sekitar tujuh ratus ribu tahun lalu, sebuah meteor jatuh ke Bumi. Salah satu pecahannya tertancap di Kelapa Kampit, Belitung. Benarkah cerita itu?

Sebenarnya, menurut para ahli, batu satam termasuk jenis batu tektit. Batu tektit terbentuk dari tabrakan antara meteor dengan batuan di Bumi. Saat menabrak Bumi, meteor melelehkan batuan yang ada di Bumi.

Batuan itu lama-lama membeku dan terbentuk seperti kaca. Batu tektit hanya ditemukan di wilayah-wilayah tertentu yang berhubungan dengan tempat jatuhnya meteor atau benda dari angkasa luar.

(Lita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Malang Dreamland, Wisata Keluarga Favorit dengan Pemandangan Hijau

Jalan Jalan
WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com