Menurut Syarifudin, kegiatan promosi pariwisata yang dijalankan BPPD NTB cenderung fluktuatif. Ini terbukti, dari berbagai kegiatan promosi yang dilakukan BPPD ke berbagai negara tidak memberikan dampak yang signifikan bagi pariwisata di provinsi itu.
"Sampai saat ini kami belum melihat apa kontribusi BPPD terhadap pariwisata di daerah ini, padahal anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan promosi mencapai Rp 6 miliar," katanya.
Selama ini, lanjut Syarifudin, pihaknya telah banyak menerima keluhan dari para pelaku wisata di daerah ini, termasuk sejumlah tokoh masyarakat tentang kiprah BPPD dalam melakukan promosi pariwisata.
"Sebagai salah badan promosi mestinya mereka bisa lebih serius dan jujur memberikan informasi kepada publik. Percuma saja daerah ini mendapat peringkat pertama nasional dalam keterbukaan informasi publik kalau ternyata tidak dibarengi dengan kenyataan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Selain tidak dibarengi promosi yang maksimal, pariwisata NTB juga masih memiliki banyak kelemahan, salah satunya akses infrakstruktur menuju ke sejumlah destinasi wisata masih belum memadai. "Jangan kita gencar promosi tetapi tidak dibarengi dengan infrastruktur yang layak," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.