Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moratorium Hotel di Bali Sulit Diterapkan

Kompas.com - 05/02/2015, 15:42 WIB
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah kabupaten/kota di Bali sulit memberlakukan moratorium hotel dan pondok wisata. Alasannya, belum ada hal yang kuat dan tepat untuk segera menerapkan kontrol penghentian pembangunan hotel dan pondok wisata.

Semakin turunnya tingkat hunian hotel selama lima tahun terakhir menjadi 50 persen dinilai belum cukup untuk menghentikan pembangunan hotel. Di sisi lain, investasi sektor pariwisata masih menarik dengan nilai Rp 3,5 triliun atau 50 persen dari total investasi hingga November 2014 sekitar Rp 6,9 triliun.

”Kami harus mempertanggungjawabkan alasan moratorium hotel/pondok wisata. Tanpa ada alasan seperti kajian akademis, kami masih sulit menerapkannya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Wayan Gunawan, Rabu (4/2/2015).

Karena itu, lanjut Gunawan, Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan Universitas Udayana membuat kajian pembangunan hotel/pondok wisata. Total kamar hotel/pondok wisata di Denpasar hingga Januari 2015 tercatat 4.400 ruang untuk hotel berbintang dan 4.700 kamar untuk nonbintang. ”Mungkin ke depan, kami perlu membatasi sambil menunggu kajian selesai,” kata Gunawan.

Gunawan mengatakan, pihaknya juga menemukan hotel dengan bangunan yang melanggar izin. Kemarin, Pemerintah Kota Denpasar melalui kesatuan polisi pamong praja memberi peringatan kepada Hotel Alana karena menambah kamar dan tidak sesuai dengan izin mendirikan bangunan.

Secara terpisah, Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Made Sendra mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan metode yang valid untuk mengkaji pembangunan hotel/pondok wisata di Denpasar. Alasannya, data yang ada belum cukup mewakili kajian yang valid.

”Sejumlah hotel tidak bersedia terbuka ketika di wawancara. Ini bisa meragukan kevalidan kajian kami. Karena itu, kami harus hati-hati soal kajian untuk pengambilan keputusan ke depan,” kata Sendra.

Kabupaten Badung berupaya dalam enam bulan terakhir membatasi pembangunan hotel, terutama hotel berbintang di kawasan Kuta. Calon investor harus memiliki minimal 1 hektar lahan dan tiap kamar yang terbangun minimal berukuran 32 meter persegi. (AYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com