Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya di Denpasar, Kamis (19/2/2015), mengatakan hal tersebut setelah Indonesia membatalkan pemberian bebas visa bagi wisatawan dari Australia karena perbedaan kebijakan pemberlakuan visa di negara yang dipimpin Tony Abbot itu.
"Pelayanan harus dipermudah, mungkin bisa dilakukan secara online sehingga kalau mengurus VoA (Visa on Arrival) tidak harus antre," katanya.
Ngurah Wijaya optimistis pembatalan itu tidak akan memengaruhi kunjungan wisatawan dari Negeri Kanguru itu ke Pulau Dewata karena visa. "Sejatinya bukan menghambat namun yang lebih penting adalah kemudahan dan pelayanan," katanya.
Seperti diketahui Indonesia dijadwalkan memberikan bebas visa bagi lima negara potensial sebagai pasar pariwisata tahun 2015 di antaranya Rusia, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Australia.
Namun hanya Australia yang tidak bisa dilaksanakan karena negara itu menganut kebijakan universal visa yang mewajibkan siapa pun warga negara asing yang datang ke negara itu harus menggunakan visa sedangkan Indonesia menganut kebijakan resiprokal.
Itu artinya Indonesia akan memberikan pembebasan visa bagi warga negara asing yang negaranya juga memberlakukan kebijakan yang sama dengan Indonesia.
Pemberian pembebasan visa bagi empat negara itu diharapkan mendongkrak kunjungan wisman sesuai dengan target kunjungan hingga tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
Sedangkan di Bali sendiri, dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, turis dari Austrlia menduduki posisi teratas dengan jumlah wisatawan yang mencapai sekitar 991.000 orang atau hampir 1 juta orang selama 2014 dari total jumlah wisman yang mencapai hampir 3,8 juta orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.