Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah dan Mahot Bersama Amankan Hutan

Kompas.com - 28/03/2015, 11:32 WIB

MENJAGA kelestarian hutan butuh peran dari semua pihak. Enam mahot alias pawang dan empat gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di Conservation Rescue Unit atau Trumon Wildlife Corridor di Desa Naca, Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, telah menunjukkan itu. Para pawang dan gajah rutin melakukan patroli di kawasan hutan.

Tugas mahot dan gajah adalah mengantisipasi konflik antara gajah liar dan manusia serta menjaga kelestarian hutan kawasan itu dari ancaman pembalak hutan dan pemburu satwa liar secara ilegal.

Minggu (25/1/2015) lalu, waktu menunjukkan pukul 06.00 di Conservation Rescue Unit (CRU) Trumon, saat Francesco Sirait alias Koko (28) bangun tidur, lekas mandi, dan memakai pakaian lapangannya. Pukul 07.00, ia bersiap menemui teman-temannya, yakni lima mahot dan empat gajah jinak. Mereka merupakan komponen utama penghalau gajah liar agar tidak masuk ke desa serta pelindung hutan lindung dan konservasi dari ancaman pembalak liar dan pemburu ilegal.

Koko memulai aktivitas seperti itu hampir setiap hari dalam dua tahun ini. Ia adalah koordinator mahot di CRU Trumon. Ia bertanggung jawab atas kegiatan lima mahot dan empat gajah jinak. Ia pun bertanggung jawab terhadap kesehatan serta keselamatan para mahot dan gajah jinak tersebut.

Paling tidak, aktivitas mereka terdiri atas dua bagian, yakni kegiatan harian dan kegiatan patroli yang dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Kegiatan harian dilakukan pada pukul 08.00-18.00, antara lain memijat, melatih sejumlah gerakan atraksi, memandikan, dan mengajak makan gajah-gajah itu.

Kadang-kadang, para mahot dan gajah menawarkan kegiatan wisata, seperti beratraksi dan berfoto atau berkeliling bersama gajah bagi wisatawan. ”Kegiatan itu dilakukan hampir setiap hari,” ujar Koko, mantan pemain sirkus gajah di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, pada 2005-2013.

Kegiatan patroli dilakukan pada pukul 8.00-16.00. Umumnya, mereka menyisir sebagian hutan seluas lebih kurang 2.700 hektar yang menjadi bagian pengawasan CRU Trumon. ”Setidaknya, kami melakukan patroli 10-15 kali dalam sebulan,” ucap Koko.

Koko mengatakan, patroli di kawasan hutan itu sangat penting. Hutan itu sangat rentan oleh pembalakan dan perambahan hutan secara ilegal. Apalagi kawasan hutan itu adalah kawasan hulu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sedangkan bagian hilir bagian Suaka Marga Satwa Rawa Singkil. Kawasan hutan itu menjadi sumber air utama dan tempat tinggal sejumlah flora dan fauna endemik penyeimbang alam di Aceh Selatan.

Patroli itu sendiri penuh risiko karena menembus hutan. Mahot dan gajah pun sering bertemu dengan pembalak liar atau pemburu ilegal yang memakai senjata tajam dan api. ”Tak jarang, mereka bertindak agresif sehingga mengancam keselamatan mahot dan gajah,” tutur Koko.

Mengkhawatirkan

Kepala Desa Naca periode 1999-2005 Azuhri (43) menuturkan, kerusakan hutan di Trumon memang sudah mengkhawatirkan di Trumon, terutama kawasan Desa Naca. Apalagi pernah ada pabrik dan kilang kayu pada 1980-1990 di hutan seluas 2.700 hektar itu. ”Hutan ini sempat kritis, seperti hilangnya tutup pohon dan keringnya mata air,” ujarnya.

Kondisi ini yang kemudian memicu konflik antara gajah liar dan masyarakat setempat. Hutan yang sudah gundul membuat gajah liar kehilangan sumber makanan. Akibatnya, gajah liar itu masuk permukiman dan perkebunan masyarakat.

”Puncaknya pada 2005, sekitar 74 ekor gajah liar turun ke permukiman dan perkebunan masyarakat hingga mengakibatkan dua warga cedera parah,” ucap Azuhri.

Azuhri menyebutkan, situasi itu membuat masyarakat resah. Mereka lalu bersepakat meminta pemerintah mengatasi masalah itu. Akhirnya, pemerintah mendirikan CRU Trumon pada 28 Juni 2012 di Desa Naca. CRU Trumon berdiri atas inisiatif ataupun bantuan segenap pihak, antara lain Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Yayasan Leuser Internasional, Tropical Forest Conservation Act-Lembaga Donor United State Agency International Development (USAID), dan Tim Indonesia Forest and Climate Support (IFACS)-USAID.

CRU Trumon menjadi tempat tinggal enam mahot dan empat gajah jinak yang didatangkan dari PLG Saree. Kehadiran mahot dan gajah jinak itu memberikan dampak positif. ”Setidaknya, konflik antara gajah liar dan manusia berkurang drastis atau nol persen di kawasan ini sejak 2012 hingga sekarang,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com