Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Kebun Binatang Ragunan

Kompas.com - 31/03/2015, 10:41 WIB
Inspirasi Raden Saleh

TMR awalnya bernama Planten en Dierentuin (Tanaman dan Kebun Binatang). Kebun binatang itu pada mulanya didirikan di atas lahan seluas 10 hektar milik pelukis ternama, Raden Saleh, di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat.

Pelaksana Petisi Raden Saleh 2005 dan 2015, Dayan D Layuk Allo, menuturkan, ide pendirian itu diperoleh Raden Saleh sewaktu menempuh pendidikan di London, Inggris. ”Raden Saleh cinta pada hewan dan tumbuhan. Dia tak hanya memelihara dan merawat (binatang), tetapi juga meneliti. Mereka sumber inspirasinya saat melukis,” katanya.

Saat itu, kebun binatang dikelola Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Tahun 1949, namanya menjadi Kebun Binatang Cikini. Seiring perkembangan Kota Jakarta, Cikini tak cocok lagi menjadi lokasi kebun binatang. Disiapkanlah lahan seluas 30 hektar di daerah Ragunan sebagai lokasi baru.

Pada tahun 1964, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan satwa koleksi Kebun Binatang Cikini ke Ragunan. Pemindahan itu dipimpin dokter hewan THEW Umboh. Taman Margasatwa Ragunan diresmikan pada 22 Desember 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta waktu itu Ali Sadikin.

Kepala Hubungan Masyarakat TMR Wahyudi Bambang mengatakan, tak ada data pasti berapa jumlah satwa yang dipindahkan saat itu. ”Diperkirakan sekitar 500 ekor,” katanya.

Saat ini, TMR berada di atas lahan seluas 174 hektar. Beragam jenis hewan ada di dalam kandang yang dikelompokkan sesuai jenis dan habitat.

TMR memiliki fungsi konservasi, edukasi, penelitian, rekreasi alam, dan daerah resapan air. Selain kaya akan keanekaragaman satwa, kebun binatang ini juga memiliki lima danau buatan dan hutan alami untuk mencegah banjir dan jadi paru-paru kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com