Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Kaya Obyek Wisata, tetapi Minim Promosi

Kompas.com - 18/05/2015, 14:41 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Nusa Tenggara Timur terus didorong menjadi industri pariwisata dunia, karena memiliki sejumlah obyek wisata yang tergolong langka di dunia seperti biawak raksasa Komodo dan danau tiga warna di puncak Gunung Kelimutu.

"Ini keunggulan yang kita miliki yang perlu terus didorong agar menjadi industri pariwisata dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Sabtu (16/5/2015).

Menurut Marius, untuk menuju ke sana (industri pariwisata), maka langkah promosi perlu terus dilakukan dari waktu ke waktu serta membangun konektivitas dengan grup wisata mancanegara untuk terus berkunjung ke NTT.

Selain itu, membangun infrastruktur pendukung ke obyek-obyek wisata tersebut agar wisatawan merasa betah dan tinggal lama di NTT. "Kita (NTT) sangat kaya dengan obyek wisata, namun masih minim promosi serta lemahnya infrastruktur pendukung ke obyek wisata bersangkutan," katanya.

Dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), NTT yang masuk dalam Koridor Bali-Nusa Tenggara dengan tema besar pembangunannya adalah Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional.

Di koridor ini, ada tiga kegiatan eknomi utama, yakni pariwisata, perikanan, dan peternakan. Tiga kegiatan ekonomi ini dipilih karena memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap PDRB di masing-masing provinsi, yakni Bali sebesar 47 persen, NTB 36 persen, dan NTT 56 persen.

BARRY KUSUMA Pasola, tradisi perang-perangan dengan menunggang kuda sambil menyerang lawan dengan lembing di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
"Lewat koridor ekonomi ini diharapkan perekonomian NTT bisa bertumbuh signifikan. Dalam konteks itulah, sektor pariwisata mestinya menjadi leading sector, lokomotif pembangunan ekonomi NTT. Pariwisata harus menjadi pilar dinamika perekonomian NTT," katanya.

Pemerintah melalui program MP3EI 2011-2015 sebenarnya telah menempatkan Nusa Tenggara dan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata. "Karena bagian dari MP3EI, SDM di bidang pariwisata harus bisa melayani, bahasa dan lainnya," ujarnya

Kendati sangat menjanjikan dan sudah menjadi destinasi nasional, fakta menunjukkan potensi wisata NTT belum ditata dan diurus secara serius, sebab kelak, bukan tidak mungkin akan melebihi keunikan yang saat ini dimiliki Bali sebagai surganya wisata dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com