Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Birunya Pantai Linau, Gurita, dan Strategi Pertahanan Belanda

Kompas.com - 27/05/2015, 10:42 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Matahari begitu hangat membakar kulit, saat KompasTravel mengunjungi Pantai Linau, sebuah obyek wisata di Kabupaten Kaur, Bengkulu. Waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB, tak banyak pengunjung memang, hanya beberapa pasangan remaja tampak bercengkerama di atas pasir putih yang luas membentang. Air laut biru bersih layaknya lantai pualam menghampar jauh ke tengah samudera, puluhan kapal nelayan tertambat di tepi pantai.

Begitu cantik pantai ini. Jangan khawatir pula terdapat warung makan berjejer di lokasi ini jika anda lapar. Burung camar laut tampak menari di langit yang kebetulan cukup cerah siang itu, menambah sensasi laut. Aroma laut campuran udara dan garam tampak terasa di hidung.

Dahulu, saat batu malikan masih banyak terseak di pasir putihnya pengunjung dapat mendengar langsung bunyi angin yang menyapu batuan tersebut yang menghasilkan nada-nada indah seperti serunai.

"Pantai Linau memang belum begitu populer di kalangan wisatawan, namun belakangan ini mulai banyak para turis dari Amerika datang untuk mandi, snorkeling dan berjemur, karena terumbu karangnya masih cukup asli," kata Ketua Karang Taruna Desa Linau, Agus.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Gurita kering yang banyak dijual masyarakat di sekitar Pantai Linau, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Agus dan para karang taruna menyediakan layanan guide untuk para turis dan penginapan di rumah-rumah warga. "Para turis itu suka ke Linau mereka kami inapkan di rumah penduduk dan mereka menyukai itu. Makanan yang kami siapkan juga khas daerah seperti sambal gurita, ikan Meale dan lainnya," jelas Agus.

Agus bercerita Linau sebenarnya berasal dari kata line new yang ditinggalkan dari bahasa para penjajah yang mengartikan garis baru atau rute pelayaran baru. Bagaimana tidak Pantai Linau berada cukup strategis di Samudera Hindia. Hingga kini kawasan tersebut masih dimanfaatkan Pemda Kaur dan Bengkulu sebagai dermaga lokal.

Pantai Linau pada zaman Belanda merupakan dermaga laut perdagangan kompeni cukup sibuk. Dari pantai inilah, Belanda mengirimkan harta rampasannya ke Eropa. Barang rampasan itu berupa lada, cengkeh, kayu dan hasil bumi lainnya. Strategisnya Pantai Linau bagi kepentingan Belanda kala itu dibangunlah sebuah Benteng Linau yang terletak di bukit sebelah utara pantai. Bukit tersebut dilengkapi dengan beberapa meriam. Diduga benteng tersebut sebagai menara alam untuk mengintai kedatangan musuh.

KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Sate gurita sesaat sebelum dibakar di Pantai Linau, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Di kawasan ini, untuk melepas lelah dan dahaga bolehlah pengunjung mencicipi kelapa muda yang diramu dengan gula merah aren hasil masyarakat setempat. Puas memanjakan mata, dan rasa di kawasan ini, ada baiknya beberapa rekomendasi kuliner setempat anda cicipi yakni sate gurita atau membeli gurita yang telah dikeringkan untuk menu makan. Harga yang ditawarkan untuk satu kilogram gurita sekitar Rp 100.000.

Pantai Linau terletak di Kabupaten Kaur yang berbatasan dengan Provinsi Lampung. Jarak dari Ibu Kota Bengkulu menuju lokasi ini sekitar 250 kilometer dapat ditempuh menggunakan moda transportasi darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com