Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2015, 09:51 WIB
Wisnubrata

Penulis


SOTA, KOMPAS.com
- Etape keempat Jelajah Sepeda Papua dengan rute melintasi Taman Nasional Wasur barangkali merupakan etape paling menyenangkan. Berangkat dari Kota Merauke, Sabtu (6/6/2015), sekitar pukul 14.00 usai merakit sepeda, rombongan bergerak menuju titik perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

Rute yang dilalui relatif lurus dengan aspal yang halus di lebih dari separuh perjalanan. Namun yang menarik dari rute ini adalah para pesepeda akan melintasi Taman Nasional Wasur yang memang berada di jalan utama menuju perbatasan.

Walau berangkat pukul 2 siang, namun cuaca tidak terlalu panas karena mendung menggantung di langit. Selain itu tiupan angin yang kencang membuat badan terasa sejuk dan pemandangan menjadi indah karena rumput dan pepohonan bergoyang ditiup angin.

Sekitar 18 kilometer dari titik berangkat, rombongan memasuki Taman Nasional Wasur. Pesepeda langsung berteriak-teriak kegirangan melihat indahnya taman. Pepohonan di kanan kiri jalan membuat teduh jalur itu. Rawa-rawa di sepanjang lintasan dipenuhi teratai biru dan ungu. Di sana sini terlihat gundukan menjulang yang disebut sarang semut. Walau tampak seperti timbunan tanah pasir, namun ternyata dindingnya sekeras batu.

Mengingat bahwa waktu berangkat sudah menjelang sore sementara jarak yang harus ditempuh 85 kilometer, maka Road Captain Marta Mufreni mengajak rombongan bersepeda lebih cepat. "Kita gowesnya lebih cepat ya, tapi usahakan tetap dalam satu rombongan," ujarnya.

Karena aspal relafif halus, maka para pesepeda pun bersemangat untuk ngebut. Namun ternyata ada hambatan. Angin yang tadinya menyejukkan tubuh dan membawa aroma alam yang eksotis, menjadi musuh pagi para "pembalap" dadakan ini.

Mengayuh sepeda melawan angin kencang jelas-jelas sangat berat. Agar tidak terlalu terhambat angin, maka pesepeda harus berada di dalam kelompok, seperti kawanan burung yang bermigrasi. Para marshal pun selalu berusaha mengumpulkan pesepeda yang tercerai.

"Masuk kelompok ya, kalau kita tertinggal akan makin berat mengejarnya karena kita harus melawan angin sendirian," ujar Donald Wisbar, salah seorang marshal.

Dia pun menggiring kawanan yang terpisah untuk menjadi satu lagi. "Ikuti di belakang baris dua-dua," katanya.

Lalu Donald pun "menarik" rombongan agar bergerak lebih cepat. "Ayo di kecepatan 25 yaaa... Tariiiiik..."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Sore di Buperta Cibubur, Healing Sejenak Nikmati Sunset di Tepi Danau

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Panduan Lengkap ke Imagispace di Jakarta, dari Tiket Masuk sampai Tips

Travel Tips
Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Daftar Kota Paling Padat Turis di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Travel Update
10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

10 Kota Paling Padat Turis di Dunia, 3 Kota di Thailand Paling Teratas

Jalan Jalan
10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

10 Warisan Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Ada Sumbu Filosofi Yogyakarta 

Jalan Jalan
Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Gitar Penumpang Pecah saat Keluar Bagasi, Batik Air Belum Terima Laporan

Travel Update
6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

Hotel Story
5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

Jalan Jalan
Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jalan Jalan
Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Jalan Jalan
6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

Hotel Story
Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

Travel Update
19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

Travel Update
Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com