Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Candi Itu Indah Ya...

Kompas.com - 19/06/2015, 17:12 WIB
"KALAU ini namanya apa, Pak?" celetuk seorang siswi pada sang guru sambil menunjuk lingga-yoni di dalam ruangan Candi Badut, Rabu (10/6/2015). Sang guru pun menjelaskan mengenai lingga-yoni yang merupakan lambang kesuburan.

Anak-anak sekolah dasar tersebut antusias mendengarkan sang guru menerangkan sejarah candi tersebut. ”Seperti ini tidak boleh, lihat banyak coretan yang merusak candi. Coretan-coretan ini merusak candi. Kalau candi rusak, kita akan kehilangan peninggalan sejarah. Kita tidak tahu sejarah bangsa kita lagi,” ujar sang guru menjelaskan. Penjelasan itu pun disambut anggukan kepala dari anak-anak didiknya.

Sekitar pukul 08.00 WIB hari itu, sekitar 200 murid kelas I hingga kelas V SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang, Jawa Timur, riuh memadati halaman Candi Badut di Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Setelah masuk ke dalam candi secara bergantian, mereka pun berlarian dan berfoto bersama di sekitar candi.

Hari itu adalah masa-masa setelah ujian kenaikan kelas yang dimanfaatkan pihak sekolah untuk mengajak siswa-siswinya berwisata sejarah. Salah satunya, berwisata ke candi yang terdapat di Kabupaten Malang.

”Mengajak murid berwisata ke tempat hiburan sudah sangat sering. Kali ini, kami ingin mengajak siswa berwisata tidak sekadar mencari hiburan, tetapi mencari ilmu, yaitu dengan wisata sejarah,” tutur Feri Abet Nico, seorang guru di SDN Tanjungrejo 5.

Prihatin

Feri menyatakan, anak-anak muda kini lebih mengenal tokoh superhero luar negeri daripada tokoh dan sejarah bangsa. Mereka pun lebih fasih menjelaskan kisah film modern daripada penggalan kisah sejarah. Keprihatinan akan hal-hal itulah yang mendorong guru-guru SDN Tanjungrejo 5 mengajak anak didiknya berwisata sejarah.

Ratusan siswa tersebut diajak mengunjungi empat candi di Kabupaten Malang, yaitu Candi Badut di Karangwidoro, Candi Kidal di Tajinan, Candi Jago di Tumpang, dan Candi Singosari di Singosari. Rangkaian wisata sejarah itu ditutup dengan mandi bersama di pemandian Ken Dedes, Singosari.

Candi Badut yang disebut juga Candi Liswa diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur. Candi ini ditemukan arkeolog pada tahun 1923. Candi Badut diperkirakan dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-6, jauh sebelum pemerintahan Airlangga (1019-1048) melakukan pembangunan candi besar-besaran di wilayah kekuasaannya.

Berdasarkan Prasasti Dinoyo yang dibuat tahun 682 Caka atau 760 Masehi, pusat Kerajaan Kanjuruhan berada di daerah Dinoyo di Kabupaten Malang sekarang.

Senang

Dharma Putra Kusuma, siswa kelas IV SDN Tanjungrejo 5, mengaku senang diajak berkunjung ke candi. Dia menikmati keindahan candi yang dikunjunginya tersebut.

”Selama ini, tidak pernah kami sekeluarga secara khusus berwisata ke candi. Hari ini saya diajak jalan-jalan ke candi. Ternyata, candi itu indah,” ujar Dharma sambil tersenyum.

Baik Irelda maupun Dharma menyatakan bahwa selama ini kalau berwisata bersama keluarga, mereka selalu ke tempat wisata komersial yang bersifat hiburan. Tak pernah orangtua mereka mengajak berwisata sejarah.

Padahal, kesadaran memperkenalkan sejarah kepada generasi penerus seharusnya dimulai dari keluarga. Kalau keluarga sudah tidak menganggap penting pengenalan sejarah bangsa, bagaimana bisa bangsa ini menghargai para pendahulu dan kisah sejarahnya? (DAHLIA IRAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

5 Toko Oleh-oleh di Purworejo Jawa Tengah, Banyak Pilihannya

Itinerary
5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

5 Tempat Wisata di Bali Disiapkan untuk Delegasi World Water Forum

Travel Update
8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com