Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Sekadar "Diving" dan "Snorkeling"

Kompas.com - 06/07/2015, 14:35 WIB
Berbeda dari pulau lain, Pulau Panggang sudah tak lagi memiliki pantai. Daratan dan air laut terlalu curam alias tak landai. Hampir seluruh pantai telah diuruk dengan karang, direklamasi menjadi areal bangunan tempat tinggal. Pulau ini juga tak memiliki homestay atau tempat menginap bagi wisatawan. Itu bisa jadi karena faktor keterbatasan lahan.

Meski bagi sebagian barangkali tak terlihat elok, bukan berarti Pulau Panggang ketinggalan dalam gegap gempita perkembangan wisata di Kepulauan Seribu. Pulau ini bisa dikatakan menjadi basis dan pendukung sejumlah gagasan cerdas pariwisata di Kepulauan Seribu.

Seperti dikatakan Mahariah, guru dan aktivis pemberdaya masyarakat di Pulau Panggang, sudah seharusnya pariwisata di Kepulauan Seribu tak melulu harus bergantung pada eksploitasi sumber daya alam yang sifatnya terbatas.

Menurut dia, eksploitasi terhadap laut yang telah dilakukan berpuluh tahun, termasuk karena pariwisata akhir-akhir ini, kian membebani lingkungan, terutama hancurnya terumbu karang.

”Kami menyadari sumber daya alam kami sudah sangat terbatas, jadi kami harus melakukan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan. Ekonomi yang ramah lingkungan itu kami terjemahkan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu ekowisata dan budidaya,” kata Mahariah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com