Berdasarkan data Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, jumlah kunjungan di 10 pulau berpenghuni, dari 11 pulau berpenghuni yang ada, tercatat mencapai 35.392 orang. Jumlah ini meningkat 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 30.019 orang.
Jumlah wisatawan di enam pulau resor pada 2014 lalu hanya 496 orang, sedangkan tahun ini mencapai 2.213 orang.
"Hal ini menunjukkan wisata di Kepulauan Seribu semakin dilirik orang. Di Pulau Harapan, wisatawan mencapai 8.180 orang, dari tahun lalu yang hanya 2.783 orang," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu Irfal Guci saat dihubungi pada Rabu (22/7/2015).
Selain Pulau Harapan, Pulau Pramuka juga mengalami lonjakan wisatawan. Dari 2.422 orang menjadi 4.341 orang. Hal yang sama juga terjadi di enam pulau resor, dari tujuh pulau yang ada.
"Jumlah kapal pengangkut atau ojek sangat kurang. Tentunya kami tidak ingin terjadi kecelakaan yang membahayakan wisatawan," ujar Irfal.
Kelebihan muatan
Sejumlah kecelakaan yang melibatkan wisatawan terjadi selama masa liburan ini. Data Polres Kepulauan Seribu mencatat, terjadi tiga kecelakaan dalam 10 hari libur Lebaran ini.
Selain karena ombak yang tinggi, yakni mencapai 2 meter, hal itu juga diakibatkan kapal yang sudah tua dan kelebihan muatan. Meski tidak menelan korban jiwa, peristiwa ini tentu harus disikapi serius.
"Tiga kejadian ini karena mesin kapal mati di tengah laut. Untuk kasus yang terakhir, yaitu kapal ojek, diselamatkan setelah satu jam terombang-ambing di tengah laut," ujarnya.
Menurut Andi, pihaknya terus mengimbau pemilik kapal untuk mengutamakan keselamatan penumpang. Sebab, kejadian di tengah laut sangat susah ditangani dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pemilik kapal disarankan agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas dan melengkapi fasilitas keamanan kapal.
Sejauh ini, tercatat ada 56 kapal ojek yang melayani wisatawan ke Kepulauan Seribu. Kapal ini mengangkut penumpang dari Muara Angke, Jakarta Utara, dan Rawa Saban, atau Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.
Selain kapal ojek, juga terdapat kapal cepat milik swasta yang beroperasi dari Pantai Marina Ancol. Jumlah kapal tersebut mencapai 40 kapal. Harga tiket kapal ini jauh lebih mahal dibandingkan kapal ojek. Sementara 10 kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum beroperasi maksimal hingga saat ini. Sejumlah kapal masih diperbaiki.
"Jumlah kapal-kapal ini belum mampu memenuhi tingginya angka kunjungan wisatawan ke wilayah kami. Mau tidak mau, khususnya kapal ojek, akan kelebihan muatan," ucap Wakil Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan di laut, menurut Budi, pihaknya bersama jajaran Polres Kepulauan Seribu, Syahbandar, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan langkah-langkah antisipasi. Beberapa di antaranya sosialisasi kepada pemilik kapal, monitoring penumpang, serta pemberlakuan sistem tiket untuk kapal ojek.
"Namun, ini merupakan hanya langkah awal. Yang terpenting adalah adanya penambahan jumlah kapal. Kami telah mengusulkan di anggaran perubahan agar ada kapal yang disewa oleh pemerintah. Apalagi, kapal milik Dishub DKI belum beroperasi maksimal saat ini," ucap Budi. (JAL)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.