Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Butuh Transportasi

Kompas.com - 24/07/2015, 11:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Pada libur Lebaran tahun ini, jumlah wisatawan di Kepulauan Seribu, khususnya di pulau-pulau berpenghuni, meningkat hingga 11 persen. Pengunjung resor bahkan naik empat kali lipat lebih. Namun, fasilitas transportasi bagi pengunjung sangat kurang dan rawan kecelakaan.

Berdasarkan data Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, jumlah kunjungan di 10 pulau berpenghuni, dari 11 pulau berpenghuni yang ada, tercatat mencapai 35.392 orang. Jumlah ini meningkat 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 30.019 orang.

Jumlah wisatawan di enam pulau resor pada 2014 lalu hanya 496 orang, sedangkan tahun ini mencapai 2.213 orang.

"Hal ini menunjukkan wisata di Kepulauan Seribu semakin dilirik orang. Di Pulau Harapan, wisatawan mencapai 8.180 orang, dari tahun lalu yang hanya 2.783 orang," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu Irfal Guci saat dihubungi pada Rabu (22/7/2015).

Selain Pulau Harapan, Pulau Pramuka juga mengalami lonjakan wisatawan. Dari 2.422 orang menjadi 4.341 orang. Hal yang sama juga terjadi di enam pulau resor, dari tujuh pulau yang ada.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Penumpang berjejalan di lantai kapal saat perjalanan dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jumat (13/3/2015). Pulau Tidung merupakan salah satu pulau wisata di Kepulauan Seribu yang dikunjungi banyak wisatawan. Kapal kayu tradisional menjadi transportasi utama menuju kawasan ini karena kapal cepat milik pemerintah tidak beroperasi.
Meski demikian, Irfal menambahkan, masih ada sejumlah hal yang perlu dilakukan terkait meningkatnya kunjungan ke wilayah Kepulauan Seribu ini. Selain fasilitas pariwisata, hal yang mendesak adalah adanya penambahan kapal bagi wisatawan.

"Jumlah kapal pengangkut atau ojek sangat kurang. Tentunya kami tidak ingin terjadi kecelakaan yang membahayakan wisatawan," ujar Irfal.

Kelebihan muatan

Sejumlah kecelakaan yang melibatkan wisatawan terjadi selama masa liburan ini. Data Polres Kepulauan Seribu mencatat, terjadi tiga kecelakaan dalam 10 hari libur Lebaran ini.

Selain karena ombak yang tinggi, yakni mencapai 2 meter, hal itu juga diakibatkan kapal yang sudah tua dan kelebihan muatan. Meski tidak menelan korban jiwa, peristiwa ini tentu harus disikapi serius.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Wisatawan menikmati wahana permainan air di pantai Jembatan Cinta, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (14/3/2015). Setelah jumlah wisawatan turun sejak awal tahun karena cuaca buruk dan banjir di jakarta, dalam dua pekan terakhir wisawatan mulai ramai berkunjung kembali ke Pulau Tidung.
Kepala Polres Kepulauan Seribu AKBP Andi Herindra Himawan menuturkan, dari tiga kejadian itu, satu kejadian melibatkan kapal ojek yang membawa wisatawan. Diketahui, kapal itu membawa muatan yang melebihi kapasitas. Dua kapal lainnya masing-masing kapal cepat dan kapal layar.

"Tiga kejadian ini karena mesin kapal mati di tengah laut. Untuk kasus yang terakhir, yaitu kapal ojek, diselamatkan setelah satu jam terombang-ambing di tengah laut," ujarnya.

Menurut Andi, pihaknya terus mengimbau pemilik kapal untuk mengutamakan keselamatan penumpang. Sebab, kejadian di tengah laut sangat susah ditangani dan berpotensi menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, pemilik kapal disarankan agar tidak membawa muatan melebihi kapasitas dan melengkapi fasilitas keamanan kapal.

Sejauh ini, tercatat ada 56 kapal ojek yang melayani wisatawan ke Kepulauan Seribu. Kapal ini mengangkut penumpang dari Muara Angke, Jakarta Utara, dan Rawa Saban, atau Tanjung Pasir, Tangerang, Banten.

Selain kapal ojek, juga terdapat kapal cepat milik swasta yang beroperasi dari Pantai Marina Ancol. Jumlah kapal tersebut mencapai 40 kapal. Harga tiket kapal ini jauh lebih mahal dibandingkan kapal ojek. Sementara 10 kapal cepat milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta belum beroperasi maksimal hingga saat ini. Sejumlah kapal masih diperbaiki.

"Jumlah kapal-kapal ini belum mampu memenuhi tingginya angka kunjungan wisatawan ke wilayah kami. Mau tidak mau, khususnya kapal ojek, akan kelebihan muatan," ucap Wakil Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan di laut, menurut Budi, pihaknya bersama jajaran Polres Kepulauan Seribu, Syahbandar, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan langkah-langkah antisipasi. Beberapa di antaranya sosialisasi kepada pemilik kapal, monitoring penumpang, serta pemberlakuan sistem tiket untuk kapal ojek.

"Namun, ini merupakan hanya langkah awal. Yang terpenting adalah adanya penambahan jumlah kapal. Kami telah mengusulkan di anggaran perubahan agar ada kapal yang disewa oleh pemerintah. Apalagi, kapal milik Dishub DKI belum beroperasi maksimal saat ini," ucap Budi. (JAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com