Fidyah menggantikan penari sebelumnya, yaitu Suidah (19) yang sudah menjadi penari Seblang selama 7 tahun berturut-turut di ritual yang dipercaya sebagai tolak bala oleh masyarakat Using, Banyuwangi.
Area ritual dihiasi dengan hasil kebun dan sawah masyarakat setempat. Tradisi ritual tersebut diawali dengan seorang pawang membawa penari ke panggung pertunjukan untuk memasang mahkota berupa omprok yang dihiasi janur kuning dan beberapa macam bunga segar di atasnya. Setelah itu para pawang membacakan mantra untuk memasukkan roh Sang Hyang ke dalam tubuh sang penari.
Proses masuknya roh diawali dengan Gending Lukinto, lalu dilanjutkan dengan 28 lantunan gending yang dibawakan oleh sinden dan penabuh musik yang masih mempunyai ikatan darah Seblang dari penari penari sebelumnya.
Untuk membuktikan roh sudah masuk dalam tubuh penari, pawang cukup menggoyangkan tubuh penari ke kanan dan ke kiri. Apabila nyiru kosong yang sejak tadi dipegang penari jatuh dan badan penarinya terjungkal ke belakang menandakan bahwa penari sudah kerasukan.
Selanjutnya, pertunjukan diteruskan dengan lantunan gending-gending Using lainnya seperti gending Liliro Kantun, Cengkir Gadhing, Padha Nonton Pupuse, Padha Nonton Pundak Sempal, Kembang Menur, Kembang Gadung, Kembang Pepe, dan Kembang Dermo.
Pada saat gending Kembang Dermo ini dibawakan, penari Seblang membawa tampah yang berisi bunga yang bernama Bunga Dermo. Dalam keadaan kerasukan, penari akan menari diringi gending-gending mulai jam 14.00 dan berakhir menjelang magrib.
Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda kepada KompasTravel menjelaskan ritual Seblang digelar setahun sekali bertujuan untuk memohon keselamatan.
"Penari Seblang bukanlah penari biasa. Yang bisa membawakan tarian ini hanyalah gadis muda yang memiliki 'darah' Seblang dari penari-penari sebelumnya. Di Banyuwangi sendiri tradisi Seblang ada dua, Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan. Tradisi Seblang Olehsari digelar di bulan Syawal dan dibawakan oleh gadis muda. Sementara Seblang Bakungan digelar di setiap bulan Dzulhijjah setelah Idul Adha, penarinya adalah Seblang tua yang sudah menopaus,” jelas Bramuda.
Meskipun digelar setiap tahun, ritual Seblang selalu dipenuhi oleh masyarakat menyaksikan tradisi adat yang cukup kental dengan nuansa magis tersebut. "Kami akan terus memfasilitasi dan akan tetap memasukkan Seblang dalam agenda festival pemerintah Kabupaten Banyuwangi setiap tahunnnya," pungkas Bramuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.