Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2015, 12:26 WIB
DALAM sejarah berdirinya Ponorogo, di Jawa Timur pernah mengalami perpindahan pusat pemerintahan. Sebelum di tempat sekarang ini pusat pemerintahan berada di sekitaran Pasar Pon, orang lebih suka menyebut Kota Lama.

"Prapatan Pasar Pon" ini menjadi pusat kegiatan masyarakat, pasar ini berdiri sejak zaman Ponorogo berdiri sehingga sekarang, namun besar dan luasnya kalah dengan Pasar Songgolangit yang menjadi pasar induk Ponorogo sekarang ini.

Prapatan (perempatan) ini menjadi batas 3 kecamatan yakni Babadan, Siman dan Jenangan, dan menjadi batas 4 kelurahan yakni Kadipaten, Singosaren, Mangunsuman, dan Patihan Wetan.

Beberapa bangunan serta peninggalan bersejarah masih bisa kita nikmati dan kita pelajari dan dirawat sehingga sekarang. Berikut liputannya.

Makam Setono, komplek makam para bangsawan sekaligus para penyebar agama Islam berada di timur perempatan belok ke kiri tepatnya di jalan Raden Katong, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenagan.

Ini menjadi salah satu tujuan wisata religi, karena di makam ini disemayamkan antara lain Sunan Katong (Raden Katong). Beliau putra Prabu Brawijaya yang merupakan utusan Raden Patah dari Demak untuk menyebarkan agama Islam sekaligus meredakan pemberontakan di Suru Kubeng (oleh daerah Jetis Ponorogo) yang dipimpin oleh Ki Ageng Kutu.

Disemayamkan juga Ki Ageng Mirah (dari Demak), Patih Seloaji, dan para istri Sunan Katong berikut keturunan serta pengikutnya.

Makam ini buka pada Kamis malam Jumat, dan bila ada peziarah di luar waktu tersebut bisa menghubungi juru kunci yang berada tidak jauh dari komplek makam.

Dalam jalan menuju makam ada 3 gapura (regol) seperti gambar di atas, dan ada 3 pintu menuju bangunan utama. Dan di komplek makam tersebut ada masjid dan madrasah yang menjadi kegiatan keagamaan sampai sekarang.

Masjid Kauman Kota Lama, berada di utara perempatan Pasar Pon belok kiri, bangunan masjid masih berdiri kokoh dan dipakai sampai sekarang. Angka tahun pembuatan 1560 dan dipugar tahun 1965 sesuai pada prasasti yang terdapat pada halaman masjid. (Nanang Diyanto)

Baca kisah selengkapnya di Kompasiana: "Bernostalgia di Kota Lama, Ponorogo"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com