Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Es Duren 45 Cocok untuk Penggila Durian Sejati

Kompas.com - 18/08/2015, 09:47 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penampilan memang bisa menipu termasuk penampilan Es Duren 45. Gelasnya saja gelas biasa. Hanya berwarna putih es serut dan durian tanpa tambahan penghias warna-warni seperti es campur lainnya. Kedainya juga sangat sederhana, letaknya agak nyempil di kawasan Pasar Bunga Cikini. Tepat di seberang Stasiun Cikini.

Resepnya sangat sederhana, “Cuma durian medan, air gula, dan es serut. Tambah susu kental manis sedikit," kata Lili, pemilik Kedai 45 yang terletak di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat. Sekali seruput saja, Es Duren 45 ini sudah membuat pelanggan seperti berada di pesta duriann.

Rasa khas duriannya sangat kuat. Tak salah kalau dibilang Es Duren 45 memang disajikan khusus bagi penggila durian sejati. Kalau bukan penggemarnya pasti terasa berlebihan. “Duriannya dikirim langsung dari Medan," ucap Lili kepada KompasTravel.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kedai 45 di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat, buka sejak 1980-an dan masih sangat sederhana.
Menurut Lili, durian medan adalah durian yang paling cocok untuk Es Duren. Selain daging duriannya tebal, aromanya juga paling kuat. “Kalau lagi kosong ya sudah nggak berani ganti dengan durian lainnya. Takut pelanggan pada ngomel karena rasanya beda he-he-he..." katanya.

Daging duriannya disajikan pas di dasar gelas. Bisa diaduk bersama esnya, bisa juga dicolek dengan sendok. Tergantung selera. “Dijamin tanpa penambah rasa lainnya,” kata Lili. Tanpa diaduk pun tekstur Es Duren 45 sudah kental. Legitnya durian bersama aromanya sudah cukup melepas kerinduan lidah akan rasa khas durian.

Saking kuat rasa duriannya, minum es ini lebih nikmat bila meneguknya sedikit demi sedikit. Lumayan cepat membuat perut kenyang. Apalagi diminum waktu siang bolong saat matahari terik di atas kepala, minuman ini mampu melepas dahaga dan mengistirahatkan tubuh sejenak.

Kedai 45 Pasar Cikini buka sejak tahun 1980an. Awalnya berada di pasar lama Cikini. Tak sedikit pelanggan lama, kebanyakan ibu-ibu, yang dulu sering belanja di pasar lama Cikini. Mereka tetap rutin  datang ke kedai ini. “Rasanya tidak berubah dari buka di sana dulu," ucap Rosmala, salah satu pelanggan tetap Kedai 45.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Mi Ayam 45 di Pasar Kembang Cikini, Jakarta Pusat.
Selain es durian, Kedai 45 juga menyajikan makananChina macam cap cay, mi, nasi dan mi goreng, dan lainnya. Yang paling direkomendasikan adalah Mi Ayam Kedai 45. Gaya penyajian dan rasa Mi Ayam 45 sedikit jadul atau zaman dulu. Kuahnya kaya akan minyak dan kaldu ayam. Bisa dimakan dengan acar timun dan cabai rawit hijau.

Ibarat jodoh, Es Duren 45 memang disajikan bagi penggila durian sejati. Tanpa ada rasa lainnya yang mengganggu, es duren ini memang sejatinya durian yang disajikan sebagai minuman dingin.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Ini 10 Tempat Wisata Luar Ruangan di Jakarta yang Bisa Dikunjungi

Jalan Jalan
Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Imbas Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Sandiaga Berharap Potensi Studi Tur Tidak Berkurang

Travel Update
Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com