Warna dominan gelap kehijauan, potret senyuman seorang wanita, rambutnya terlihat keriting tertutup kain transparan halus, ada gambar lanskap pemandangan alam latar belakangnya, bibirnya tipis, kelihatan seperti duduk dengan tangan kanan berlipat di sebuah teras.
Dengan menggunakan kamera video, saya bisa nge-zoom sepuas-puasnya. Mungkin saya adalah salah satu pengunjung paling terlama berada di depan lukisan. Pokoknya saya tidak mau rugi terhadap kesempatan dalam kesempitan berdempetan dengan pengunjung lainnya. Rasa penasaran saya terhadap lukisan ini, terobati setelah melihat lukisan ini dari jarak 2 meter.
Luar biasa! Kenapa dia begitu memukau orang? Bukankah dia hanya sebuah portret seorang wanita yang tersenyum apa adanya. Secara jelas saya dapat amati, bahwa portret Monalisa sebagai seorang perempuan bersahaja dengan senyuman mahal. Lirikan kekiri sangat tajam.
Memandang secara terus menerus ke arah mata Monalisa, sepertinya kita terbawa ke suasana lain. Barangkali ini yang dimaksud dengan misteri yang tersembunyi. Semakin lama dipandang, semakin kuat energi tatapan mata Monalisa mempengaruhi kita. Bulu kuduk pun merinding. Serem kan?