"Baa kaba sanak?" ucap protokol membuka acara. Ramai orang menjawab "Elok". Salam ini menjadi pembuka acara "Launching Tour de Singkarak" di Balairiung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Minggu (20/9/2015).
Acara ini memang dipenuhi 'orang awak' -sebutan untuk orang Minang. Dari Ketua DPD RI Irman Gusman, hingga para wali kota dari Sumatera Barat (Sumbar) semua orang Minang. Sayang Wali Kota Mentawai dan Gubernur Sumbar tak hadir. Tak lama lampu panggung redup. Beragam formasi pria dan wanita sudah berbaris di panggung.
"Prak!" alunan Talempong, musik tradisional Minang 'badendang'. Alunan bercampur dengan gitar dan drum modern. Mulailah gerakan indah Tari Pasambahan. Tari Pasambahan adalah tarian yang digunakan untuk menyambut dan memberi penghormatan kepada tamu yang hadir salam suatu acara. Tarian ini berkembang di setiap daerah di Sumatera Barat.
KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO Istano Basa Pagaruyung, Nagari Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (4/6/2013). Rumah tradisional bergaya khas Minangkabau ini digunakan sebagai tempat jamuan makan saat pelaksanaan Tour de Singkarak 2013.
Kali ini, Tari Pasambahan dipersembahkan dari Padang Panjang. Di sela gerak tari, para 'uni' dengan kostum merah turun menghampiri tamu. Sambil memegang 'carano', sejenis nampan biasanya berisi daun sirih, uni-uni ini memberi suguhan kepada tamu kehormatan. Ini juga menjadi simbol bahwa masyarakat Minang menerima dan ingin menjalin persahabatan dengan tamu yang datang.