Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Mencoba Wisata Kapal Pesiar?

Kompas.com - 04/10/2015, 18:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berwisata melewati jalur darat melewati daerah-daerah dengan lanskap perbukitan maupun kota-kota sudah lazim dilakukan oleh wisatawan. Salah satu alternatif wisata yang dapat dilakukan adalah berwisata menggunakan kapal pesiar. Wisatawan akan diajak naik kapal pesiar, menikmati fasilitas kapal pesiar, hingga tidur di kabin-kabin berbagai kelas.

Pengalaman yang ditawarkan ketika berwisata menggunakan kapal pesiar dapat dicoba saat menentukan pilihan wisata. Namun mengapa wisatawan alasan-alasan harus mencoba wisata kapal pesiar? "Dengan kapal pesiar, wisatawan akan dapat melihat kota-kota sekali perjalanan. Misalnya, bisa berkunjung ke Singapura, Port Klang, Malaysia, Thailand," kata Marketing Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Andi S. Indana kepada KompasTravel usai acara "Kupas Tuntas Wisata Cruise" di Dwidayatour Carnaval 2015, Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (3/10/2015) malam.

Kota-kota tersebut dapat dikunjungi ketika kapal pesiar sedang merapat ke darat. Wisatawan, lanjut Andi, dapat memilih paket tur yang disediakan pihak kapal pesiar atau dapat berwisata secara individu. Tak perlu takut bangun terlambat dan ditinggal oleh bus juga adalah hal yang dapat ketika berwisata naik kapal pesiar.

Andi mengatakan wisatawan akan tetap berada di dalam paket tur walaupun bangun terlambat. "Bangun bisa bebas. Ketika bangun masih bisa melihat pemandangan laut. Makan juga masih tersedia," katanya.

KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Cak dan Ning Kota Surabaya menyambut turis yang melintasi garbarata (jembatan penghubung kapal dan terminal) saat turun dari kapal pesiar MV Seabourn Odyssey yang singgah di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (29/11/2014).
Toilet juga menjadi alasan kemudahan ketika berwisata dengan kapal pesiar dibandingkan dengan jalur darat. Andi mengatakan jika berwisata menggunakan bus, jika ingin pergi ke toilet harus berhenti di suatu tempat. Jika terlalu sering berhenti, menurut dia, akan membuang waktu untuk berwisata. "Kalau di kapal pesiar kan toilet banyak. Gak perlu khawatir juga," ujar Andi.

Soal pemandangan, sudah jelas atraksi wisata yang ditawarkan berbeda. Andi mengatakan wisatawan dapat melihat lanskap laut hingga gunung-gunung es yang ada di Alaska. Jika bosan, wisatawan juga dapat menjelajah kapal pesiar dan juga menikmati fasilitas yang tersedia seperti papan panjat tebing, kolam renang, hingga fasilitas hiburan seperti kafe dan ruang karaoke.

"Kalau di bus kan bosan cuma bisa duduk dan tidur. Di kapal pesiar, wisatawan bisa pergi ke buritan. Atau beberapa kapal pesiar juga menawarkan wisatawan untuk mengunjungi ruang nakhoda," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com