Ruangannya yang teduh wangi oleh bunga-bunga itu dan asap hio, tapi tak terlihat ada orang di sana. Suasananya aneh.
Di sekitar kuil itu terdapat fasilitas MCK dan tempat sampah, yang menandakan bahwa tempat itu memang disiapkan sebagai areal camping. Ada sungai kecil yang mengalir dari arah kuil.
Tak berlama-lama, kulanjutkan perjalanan turun. Kusempatkan mampir di kebun apel yang sedang dipanen satu keluarga di Koti, 10 kilometer sebelum masuk Manali.
Kota kecil ini seperti dibangun di atas taman alam guguran daun pohon chennay menguning dan deretan cemara hijau yang sebentar lagi memutih tertutup salju menyambutku di Manali, mengakhiri penjelajahan di Himalaya.
Sebuah penjelajahan yang membebaskanku dari rasa takut untuk menembus batas, untuk tetap punya mimpi dan berkarya mewujudkannya. (Selesai)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.