Lima tahun lalu, tepat pada Oktober dan November 2010, desa-desa ini porak poranda dihajar material hasil erupsi Merapi yang menewaskan ratusan korban jiwa. Puluhan ribu warga mengungsi meninggalkan rumah dan desa mereka yang hancur.
Kini kedahsyatan erupsi Merapi itu malah dijadikan destinasi wisata. Beberapa desa yang berada di radius terdekat kawah Merapi mendapat berkah dari pemanfaatan bekas dampak erupsi yang dijadikan obyek wisata.
Puluhan hotel, cottage, penginapan, home stay didirikan untuk menampung kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing yang datang ke Merapi.
Tersedia puluhan kendaraan jenis jeep yang akan membawa para pelancong menyusuri beberapa area yang dulunya porak-poranda.
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 350.000 per kendaraan hingga Rp 600.000 sudah termasuk asuransi dan sopir yang ahli yang akan memandu wisatawan.
Biasanya rute yang ditempuh start dari Desa Kaliurang sebelum sunrise dan menuju ke Bebeng, Desa Kali Adem untuk menunggu matahari terbit. Jika cuaca cerah, kawah Merapi terlihat dengan sangat jelas.
Rute selanjutnya adalah batu wajah atau batu allien. Perjalanan dengan menggunakan jeep butuh nyali karena memang memacu adrenalin. Jalan berbatu yang dilalui akan mengguncang jeep selama perjalanan.
Beberapa kali akan melewati jurang yang cukup curam. Sopir biasanya menawarkan masker untuk menutup hidung dari debu yang berterbangan. Jangan lupa melengkapi diri dengan kacamata hitam jika datang saat musim kemarau.
Rute berikut yang didatangi adalah Desa Jambu, Desa Ngrarangkah lokasi di mana Mbah Maridjan tewas sebagai juru kunci Merapi. Lalu ke Mini Museum Desa Petung di mana terdapat beberapa bangunan yang sengaja dibiarkan sebagaimana kondisi saat erupsi pada 2010, beserta perabot dan kendaraan yang hangus.
Dalam setiap rute yang dilalui selalu saja ada kejutan yang ditemui, seperti bertemu dengan kendaraan pengangkut batu, jeep para wisatawan lainnya serta aktifitas warga.
Di beberapa tempat pemberhentian, wisatawan dapat membeli berbagai cenderamata yang ditawarkan para pedagang. Wisatawan juga dapat mengajukan rutenya sendiri kepada para sopir jeep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.