Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Rinjani Tak Beri Penghasilan

Kompas.com - 13/11/2015, 13:16 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

"Kalau sudah begitu kita mau kasih kita tidak makan, kita tidak kasih nanti tidak kerja," kisah Bohari.

Tak kuat, Amak Bohari pulang ke Sembalun. Beda dari Amak Bohari, Amak Yun lebih memilih jadi petani. Amak Yun adalah porter senior di Sembalun. Ia sangat ramah terhadap tamu dan mahir memasak.

Saat selesai bertani, Amak Yun biasanya mencari tambahan sebagai tukang pijat. Bayarannya seikhlasnya. Sering Amak Yun ditawari makan jadi uang yang ia bawa sudah bersih. Sayang harga cabai, sebagai tanaman utama di musim ini sangat jatuh. Cabai para petani ini bahkan dihargai Rp 1.000 per kilogram. Kalau sudah begini Amak Yun hanya bisa pasrah.

Sementara itu, Yahya, porter generasi muda memilih jalan lebih baik. Saat sedang sepi seperti ini, ia mendalami pengetahuan seputar Rinjani dan sekitarnya. Yahya disebut-sebut menjadi salah satu kandidat pemandu muda di Sembalun.

Macam-macam memang alternatif profesi mereka, tetapi tak satu pun mengeluh soal erupsi Barujari. Masyarakat tetap senyum bahkan saling bercanda saat sedang bertani.

"Kalau gunung sudah biasa, saya lebih pusing pikirkan harga cabai," ujar salah seorang petani.

Masyarakat berharap hujan segera turun agar mereka dapat mengganti tanaman pertanian mereka. Saat tim KompasTravel pergi meninggalkan Sembalun tanggal Selasa (10/11/2015), rintik air tampak membasahi kaca mobil. Hujan turun di Sembalun. Di sisi jalan masyarakat tampak berbondong keluar, anak-anak bermain air, lahan-lahan kering yang dibakar mulai digarap. Sapi-sapi mulai turun dari bukit.

"Kayaknya akan mulai tanam padi ini," papar supir yang mengantar tim KompasTravel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com