Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabang Dipenuhi Wisatawan

Kompas.com - 26/12/2015, 14:37 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

SABANG, KOMPAS.com – Libur panjang membuat sejumlah warga Aceh mengunjungi lokasi wisata. Salah satu daerah tujuan adalah Sabang. Sejak dua hari terakhir, penyeberangan dari Ulee Lhee, Banda Aceh ke Balohan, Sabang padat.

Sejumlah kapal cepat dan kapal lambat yang melayani rute itu dipenuhi wisatawan. Sebagian besar wisatawan lokal, sebagian lainnya diisi oleh pelancong dari Malaysia dan Singapura. Akhir tahun, menjadi rezeki tersendiri untuk masyarakat pulau yang mirip huruf “W”.

Misalnya, pada Jumat (25/12/2015), sejumlah wisatawan yang ingin berlibur tidak kebagian kapal cepat yang berangkat pukul 07.30 WIB, 10.00 WIB ke Sabang. Mereka baru memperoleh tiket untuk keberangkatan kapal lambat pukul 14.00 WIB dari Pelabuhan Ulee Lhee Banda Aceh menuju Balohan, Sabang.

Zulkarnain, warga Kota Sabang kepada KompasTravel, menyebutkan ratusan wisatawan kini menginap di sejumlah hotel, wisma, bungalow dan vila di Sabang. “Sabang sedang penuh. Libur panjang Natal, Maulid, dan tahun baru membuat orang memilih berlibur ke Sabang. Pantai Sabang masih sangat indah untuk dinikmati,” sebut Zulkarnain.

KOMPAS.COM/MASRIADI Suasana di atas anjungan Kapal Motor BRR yang melayani rute Banda Aceh ke Sabang, Aceh.
Pesona Sabang dikenal sejak tempo dulu. Bahkan di era 1970an, Sabang dikenal sebagai pelabuhan bebas. Tak ayal, ratusan turis asing memadati pulau itu. Meski era pelabuhan bebas sudah berakhir, pesona bawah laut dengan terumbu karang dan pantai yang membiru tetap menjadi pusat perhatian wisatawan.

Buktinya, saat ini mulai sulit memperoleh tiket penyeberangan dan penginapan di Sabang. Jarak tempuh Banda Aceh ke Sabang sekitar 40 menit menggunakan kapal cepat. Sedangkan menggunakan feri sekitar dua jam membelah laut. “Laut juga sedang bersahabat. Tidak ada alon (ombak) yang besar untuk sementara waktu ini,” ujar Zulkarnain.

Wisata Islami

Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Zulfi Purnawati menyebutkan pelancong yan hadir ke Sabang sangat memahami bahwa daerah itu merupakan bagian tak terpisahkan dengan Provinsi Aceh. Untuk itu, pelancong sangat memahami penegakan syariat Islam.

“Bahkan, syariat Islam pula menjadi salah satu ciri Sabang dan membuat berbeda dengan obyek wisata lainnya,” sebut Zulfi.

KOMPAS.COM/MASRIADI Sejumlah kapal yang melayani rute Banda Aceh-Sabang sedang menunggu penumpang di Pelahunan Ulee Lhee, Banda Aceh, Jumat (25/12/2015).
Saat ini, sekitar 85 persen penginapan di Sabang telah dipesan pengungjung hingga awal tahun. “Kami memang tidak menyelenggarakan perhelatan acara di malam pergantian tahun. Namun, sejumlah komunitas kreatif di Sabang menggelar berbagai acara menarik, bisa juga melihat Sabang tempo dulu di komunitas kreatif itu,” ujar Zulfi.

Sebagai obyek wisata Islami, pengunjung dilarang membawa minuman beralkohol dan lain sebagainya. Pengunjung juga dilarang membawa pasangan non muhrim.

Dia menyebutkan, masyarakat Sabang antusias menyambut kedatangan pelancong. Kini, sambung Zulfi, silakan menikmati keindahan pantai dan alam bawah laut Sabang. Dari ujung Indonesia, Sabang siap menyambut wisatawan dari berbagai dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com