Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergembira dan Belajar dengan Alam

Kompas.com - 10/01/2016, 19:52 WIB
Berjalan kaki terus masuk melewati jembatan yang kiri kanannya pagar tanaman vertikal, kita langsung tersedot ke areal kandang anak-anak kambing, domba, dan sapi. Lucu-lucu dan menggemaskan ternak-ternak cilik itu.

Karena itu, tidak heran kalau pengunjung, baik anak-anak maupun orangtua, membeli rumput seharga Rp 10.000 seikat besar untuk diberikan kepada ternak cilik yang berebut rumput dan mengikuti ke mana rumput itu kita arahkan.

Kompas tanpa sengaja, di dekat kandang ternak itu, bertemu Nanang, dokter hewan yang bertanggung jawab atas semua kesehatan ternak yang ada.

Saking banyaknya, dia tidak ingat persis berapa jumlah hewan ternak, termasuk unggas, yang ada saat itu. Ia hanya ingat yang ternak besar, yaitu 20 sapi perah, 30 kambing dan domba dewasa, 5 kerbau bule, 2 kerbau hitam, dan 7 kuda.

”Ini benar-benar kerbau bule, bukan kerbau albino. Dulu hanya ada 2, lalu beranak sehingga kini 5 ekor. Tahu tidak perbedaan kerbau bule dengan kerbau albino,” katanya.

Ayam dulu atau telur

Kalau belum tahu jawabannya, silakan bertanya langsung kepada Nanang. Kalau kebetulan tidak bertemu dia, silakan tanya petugas penjaga kandang atau pakailah jasa guide untuk mengetahui segala isi dan seluk beluk D’ Kandang.

Misalnya, apakah ayam atau telur dahulu yang ada, juga bisa dijawab dengan pasti. Untuk itu, masukilah wahana Chickenology dengan lebih dahulu membeli karcis masuk Rp 10.000 per orang.

Selain mengetahui ”rahasia ayam-telur”, kita juga bisa mengetahui ”ayam pertama” dan bagaimana menciptakan ayam jenis baru.

Di situ pula kita bisa melihat beberapa jenis ayam hias. Jika sedang beruntung, kita menyaksikan ketika ayam petelur tengah bertelur.

Perhatikan bagaimana konstruksi kandang ayam itu sehingga telurnya menggelinding aman dan peternak mudah untuk memanennya.

Pokoknya, di situ, seluk-beluk tentang ayam bisa kita ketahui dengan cepat. Dengan begitu, kita bukan cuma paham enaknya rasa ayam goreng atau opor ayam.

Di depan wahana itu ada tong-tong besar tempat ikan lele diternak dengan sistem bioflok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com