Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berziarah ke Mausoleum Ho Chi Minh

Kompas.com - 21/01/2016, 10:21 WIB
Di kompleks itu terdapat rumah nomor 54 tempat Ho Chi Minh tinggal sehari-hari dan bekerja sejak tahun 1954. Di dalamnya ada ruang kerja sederhana tempat Paman Ho duduk menulis dan membaca.

Di dinding di atas meja kerja terpasang gambar filsuf Karl Marx dan tokoh politik Rusia, Vladimir Lenin. Dua tokoh yang dikagumi Ho Chi Minh.

Tiga mobil yang digunakan Ho Chi Minh juga dipamerkan di garasi rumah. Selain itu, ruang pertemuan politbiro tempat presiden menerima tamu dengan tempat duduk kayu sederhana diperlihatkan untuk umum.

Ada juga sepotong jalan di dalam kompleks yang ditumbuhi pohon mangga besar di kanan-kirinya, tempat sang presiden yang tidak menikah itu lari pagi.

Paman Ho yang terlahir dengan nama Nguyen Sihn Cung juga suka melakukan pekerjaan di sebuah rumah panggung sederhana di dekat kolam ikan besar. Di kolong rumah panggung, presiden mengontrol situasi, terutama saat perang Vietnam. Ada tiga telepon dan satu helm tentara di kolong rumah panggung itu.

Keluar dari kompleks istana, setelah sejumlah toko suvenir, pengunjung akan menemukan bangunan besar museum yang menceritakan kisah hidup Ho Chi Minh memimpin Vietnam dan bagaimana Vietnam berkembang hingga saat ini. Untuk masuk museum, wisatawan asing juga perlu membayar 40.000 dong.

Ada sebuah foto yang menggambarkan kunjungan Ho Chi Minh ke sebuah candi di Indonesia tahun 1959. Setelan baju putih, sepatu sandal karet sederhana, dan topi bulat yang selalu ia kenakan juga dipamerkan, termasuk alat-alat olahraga yang ia gunakan.

Sebelum kembali ke Vietnam untuk memperjuangkan kemerdekaan bersama rakyatnya, Ho Chi Minh puluhan tahun berkelana di luar Vietnam untuk belajar bagaimana sebuah negara dijalankan.

Ia berjuang dari luar negeri dan berkali-kali berganti nama seperti ditulis dalam buku President Ho Chi Minh Biography and Career terbitan Information and Communication Publishing House 2015.

Ia pernah bekerja sebagai asisten koki, tukang kebun, pembersih salju, penerjemah, pemandu turis, tukang gambar, hingga jurnalis. Ia bergabung dengan Partai Sosialis Perancis, negara yang menjajah Vietnam untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Rakyat Vietnam tidak lupa dengan perjuangan dan pengorbanan pemimpinnya. Paman Ho tetap dihormati dan dicintai rakyatnya. (AUFRIDA WISMI WARASTRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com