Di dinding di atas meja kerja terpasang gambar filsuf Karl Marx dan tokoh politik Rusia, Vladimir Lenin. Dua tokoh yang dikagumi Ho Chi Minh.
Tiga mobil yang digunakan Ho Chi Minh juga dipamerkan di garasi rumah. Selain itu, ruang pertemuan politbiro tempat presiden menerima tamu dengan tempat duduk kayu sederhana diperlihatkan untuk umum.
Ada juga sepotong jalan di dalam kompleks yang ditumbuhi pohon mangga besar di kanan-kirinya, tempat sang presiden yang tidak menikah itu lari pagi.
Paman Ho yang terlahir dengan nama Nguyen Sihn Cung juga suka melakukan pekerjaan di sebuah rumah panggung sederhana di dekat kolam ikan besar. Di kolong rumah panggung, presiden mengontrol situasi, terutama saat perang Vietnam. Ada tiga telepon dan satu helm tentara di kolong rumah panggung itu.
Keluar dari kompleks istana, setelah sejumlah toko suvenir, pengunjung akan menemukan bangunan besar museum yang menceritakan kisah hidup Ho Chi Minh memimpin Vietnam dan bagaimana Vietnam berkembang hingga saat ini. Untuk masuk museum, wisatawan asing juga perlu membayar 40.000 dong.
Ada sebuah foto yang menggambarkan kunjungan Ho Chi Minh ke sebuah candi di Indonesia tahun 1959. Setelan baju putih, sepatu sandal karet sederhana, dan topi bulat yang selalu ia kenakan juga dipamerkan, termasuk alat-alat olahraga yang ia gunakan.
Sebelum kembali ke Vietnam untuk memperjuangkan kemerdekaan bersama rakyatnya, Ho Chi Minh puluhan tahun berkelana di luar Vietnam untuk belajar bagaimana sebuah negara dijalankan.
Ia berjuang dari luar negeri dan berkali-kali berganti nama seperti ditulis dalam buku President Ho Chi Minh Biography and Career terbitan Information and Communication Publishing House 2015.
Ia pernah bekerja sebagai asisten koki, tukang kebun, pembersih salju, penerjemah, pemandu turis, tukang gambar, hingga jurnalis. Ia bergabung dengan Partai Sosialis Perancis, negara yang menjajah Vietnam untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Rakyat Vietnam tidak lupa dengan perjuangan dan pengorbanan pemimpinnya. Paman Ho tetap dihormati dan dicintai rakyatnya. (AUFRIDA WISMI WARASTRI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.