Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Denpasar-Sydney, Bidikan Jitu AirAsia X?

Kompas.com - 27/01/2016, 08:12 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pramugari berjalan beriringan di kedua selasar pesawat Airbus 330-300 yang akan bertolak dari Denpasar ke Sydney, Australia, malam itu. 

Keempat wanita berpakaian merah-merah itu memegang alat hitung manual. Mereka terlihat berkonsentrasi mengamati penumpang satu per satu. Rupanya, gadis-gadis cantik itu sedang menghitung jumlah penumpang yang ada di dalam pesawat.

"343," ujar salah satu pramugari kepada seorang petugas lapangan Bandara Ngurah Rai yang sedari awal menunggu di pintu pesawat.

Sayangnya, data yang tercatat di tangan petugas itu menyebut bahwa penumpang ada 344 orang.

Proses penghitungan pun terpaksa diulang, bahkan hingga lebih dari dua kali. Barulah setelah semua selesai, pesawat itu dapat bersiap untuk lepas landas.

Peristiwa itu terjadi dalam penerbangan maskapai Indonesia AirAsia X awal pekan lalu. Saking banyaknya penumpang awak kabin sempat mengalami kendala saat harus memastikan jumlah penumpang.

Memang, hampir seluruh kursi yang ada di dalam pesawat itu terisi penuh. Setidaknya 344 penumpang berdasarkan manifest, atau hanya selisih 33 dari kapasitas penuh Airbus 330-300 ini.

KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Seorang penumpang di penerbangan AirAsia X terlihat sedang menikmati bacaan yang tersedia di kabin pesawat.
Umumnya para penumpang adalah warga negara asing, sepertinya dari Australia yang selesai berlibur di Bali.

Penerbangan dari Denpasar-Sydney merupakan jalur baru. Flight perdana baru dilakukan pada bulan 17 Oktober 2015 lalu. Namun respons pasar terasa begitu besar, setidaknya dilihat dari penerbangan malam itu.

Dalam wawancara tertulis dengan KompasTravel, Selasa (26/1/2016), AirAsia Indonesia Head of Corporate Secretary and Communications, Audrey Progastama Petriny mengungkapkan alasan pembukaan jalur ini.

"Australia adalah pasar yang signifikan bagi pariwisata di Bali dan juga di Indonesia secara keseluruhan," kata Audrey.

Menurut dia, Bali mencatat 991.923 kedatangan turis asal Australia pada tahun 2014. Sementara di Australia, ada 150.200 pengunjung Indonesia di tahun yang sama.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali pun mencatat data serupa. Berdasarkan catatan perkembangan pariwisata Bali per November 2015, turis Australia masih menjadi yang terbanyak mengunjungi Bali.

Pada periode Januari-November 2015, ada 3,631 juta turis asing yang datang ke Pulau Dewata. Dari jumlah itu, 24,14 persen-nya adalah warga Australia.

Sementara, Destination New South Wales (NSW) mencatat, ada 60.000 turis asal Indonesia yang berkunjung ke NSW. Angka 60.000 itu merupakan bagian dari total 3,3 juta pengunjung NSW yang tercatat hingga periode September 2015.

"Kami berharap kehadiran Indonesia AirAsia X dapat membuat perjalanan antara Bali dan Australia semakin mudah, hemat, dan berkualitas," ungkap Audrey.

Hemat. Ya, Audrey menegaskan, Indonesia AirAsia X menawarkan harga kompetitif dibandingkan dengan maskapai lain yang di rute yang sama.

Hal itu tentu juga menjadi faktor pembeda bagi calon penumpang untuk memilih penerbangan ini.

Berdasarkan data yang ada, tiket termurah yang bisa diperoleh penumpang untuk penerbangan dari Denpasar-Sydney adalah Rp 1,6 juta.

Lantas apa komentar penumpang? Dalam penerbangan kembali dari Sydney menuju Denpasar akhir pekan lalu, KompasTravel pun berbincang dengan dua turis asal Korea Selatan.

KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Rex dan Ibunya, turis asal Seoul, Korea Selatan yang melakukan perjalanan wisata selama satu bulan lebih ke Australia, Bali, Vietnam dan Hongkong.
"Hampir seluruh penerbangan dalam perjalanan liburan saya bersama ibu menggunakan maskapai ini," ungkap turis bernama Rex itu.

"Harga tiketnya paling murah dibanding yang lain. Saya selalu membandingkan sebelum membeli. Lagi pula di AirAsia, kita hanya membayar apa yang kita perlu saja, saya senang dengan itu," kata pemuda 23 tahun tersebut.

Rex melakukan perjalanan selama satu bulan empat hari. Dari Seoul, mereka sudah ke Melbourne, lalu Sydney. Dan, saat bertemu KompasTravel di pesawat, mereka sedang dalam perjalanan ke Bali.

"Kami akan lima hari di Bali, kami menyewa sopir dan akan keliling ke beberapa tempat ke Bali. Ini perjalanan saya yang keempat, tapi yang pertama buat ibu saya," ujar Rex yang kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Vietnam dan Hongkong, sebelum kembali ke Seoul.

Setidaknya, apa yang dikatakan Audrey pun mendapatkan penegasan dari Rex. Biaya murah dan fleksibelitas menjadi alasannya memilih AirAsia X.

"Rute Bali-Melbourne dan Bali-Sydney yang merupakan rute-rute pertama yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia X menjadi bukti bahwa segmen ini merupakan pasar utama yang kami sasar," tegas Audrey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com