Kini, Koparda Wonorojo menawarkan aneka paket wisata, misalnya belajar membuat kerajinan, keliling desa dengan naik andong, menonton kesenian tradisional, dan wisata rafting atau arung jeram.
”Jumlah homestay di sini 85 rumah dan tiap homestay biasanya memiliki 5 kamar. Kalau akhir pekan, homestay di sini selalu penuh,” kata Nuryanto.
Dia menambahkan, pada tahun 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wanurejo 6.500 orang. Namun, saat ditanya berapa jumlah pendapatan yang dihasilkan dari kunjungan wisatawan itu, Nuryanto mengaku kurang tahu pasti.
Kredit
Pada tahun 2013, Koparda Wonorojo menjalin kerja sama dengan Bank Negara Indonesia (BNI). Secara bertahap, BNI mengucurkan kredit ke sejumlah warga Desa Wanurejo dan desa itu kemudian ditetapkan sebagai Kampoeng Wisata BNI Borobudur.
Kampoeng BNI Wisata merupakan program tanggung jawab sosial BNI yang bertujuan membantu pengembangan pariwisata di suatu wilayah.
Menurut Wakil Pemimpin Sentra Kredit Kecil BNI Magelang Daniek Widyaningrum, sejak tahun 2014 hingga November 2015, jumlah kredit yang disalurkan BNI kepada warga Desa Wanurejo Rp 5 miliar.
Kredit yang disalurkan itu antara lain terdiri dari Kredit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) senilai Rp 1,6 miliar, Kredit Usaha Rakyat Rp 1,5 miliar, kredit komersial Rp 1,3 miliar, dan Kredit BNI Wirausaha Rp 600 juta.
Nuryanto menuturkan, kredit yang disalurkan BNI sangat membantu warga Wanurejo mendapatkan modal usaha dengan bunga ringan.
”Sebelum kehadiran BNI, warga berutang pada lembaga keuangan dengan bunga yang tinggi, bisa sampai 20 persen.
Sementara sekarang, penerima kredit PKBL hanya perlu membayar cicilan dengan bunga 6 persen,” katanya. (Haris Firdaus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.