Warga Desa Munggu mengaku bangga memiliki tradisi leluhur yang sudah menjadi ikon pariwisata yang ditunggu-tunggu setiap enam bulan sekali ini.
"Ya setiap Kuningan pasti digelar tradisi ini. Saya bangga jadi masyarakat di sini yang memiliki tradisi leluhur ini," kata Kadek Arta, warga Desa Munggu, Sabtu (20/2/2016).
Perayaan Kuningan yang jatuh pada 20 Februari 2016, warga Desa Munggu mempersiapkan peralatan batangan kayu yang akan dijadikan sarana "perang" kayu atau Mekotek sebagai tradisi leluhur.
Kayu sudah dalam kondisi kulitnya terkelupas dengan panjang antara 2 sampai 2,5 meter.
"Ya kayunya dibentur-benturkan. Kan bunyinya pasti tek.. tek.. tek. Ada yang naik juga jika kayunya disatukan," kata Made Adi.
Mekotek digelar pada sore hari. Walaupun Kota Denpasar sempat diguyur hujan, ternyata masyarakat di luar Desa Munggu tetap antusias menonton tradisi yang unik dan menarik ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.