Pagi hari cobalah datang ke Warung Kopi Ake di KV Senang, dekat Bundaran Tugu Satam, Kota Tanjung Pandan. Di sana pengunjung bisa memilih duduk di dalam ruangan atau di luar ruangan. Tak perlu khawatir, tempat ini mampu menampung 45-50 pengunjung.
(Baca: Tiada Hari Tanpa Kopi di Belitung)
Setelah hampir satu abad, peralatan di Warung Kopi Ake telah digunakan secara turun temurun dari awal berdiri. Pengunjung bisa melihat peralatan jadul seperti gentong tempat menaruh air, alat penyulingan air, sampai ketel. Sebagian besar perkakas yang dipakai terbuat dari tembaga, sehingga mudah diperbaiki jika rusak.
Pengunjung juga bisa ikut bernostalgia dengan suasana Warung Kopi Ake. Di dalam warung, terpajang foto-foto keluarga dari pemilik Warung Kopi Ake.
Untuk menu yang ditawarkan hampir sama seperti warung-warung kopi pada umumnya. Pengunjung bisa memesan kopi hitam, kopi susu, teh manis, teh tarik, dan jeruk kunci. Semuanya bisa dipesan panas maupun dingin.
Warkop Kong Djie
Nah, beranjak sore, coba pergi ke Warung Kopi Kong Djie di dekat persimpangan Jalan Siburik Barat dan Jalan Kemuning, Tanjung Pandan. Warung Kopi Kong Djie telah berjualan kopi sejak tahun 1943.
Suasana di dalam Warung Kopi Kong Djie tergolong otentik jika dilihat dari meja utama yang digunakan untuk tempat kue. Lokasinya pun tak pernah berpindah.
Sedangkan menu yang ditawarkan, di Warung Kopi Kong Djie juga tak berbeda dengan Warung Kopi Ake. Pengunjung juga masih bisa menemukan minuman yang sama seperti di Warung Kopi Ake.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.